Buku Putih 2008 memandang bahwa keamanan bangsa Perancis tergantung pada warganya baik laki-laki maupun perempuan yang memilih untuk mengabdi bagi negara dan masyarakat. Tujuan dari strategi ini adalah memungkinkan mereka mencapai derajat profesionalisme yang paling tinggi dalam setiap sektor, sipil dan militer, dan untuk seluruh kontrak pekerjaan. Mutualisasi pendidikan dan sinergi antara politik rekrutmen di kementerian yang berbeda-beda akan dilakukan.
Keterlibatan masyararakat dalam strategi keamanan nasional penting dilakukan, yang dalam hal ini, Perancis melakukan hal-hal sebagai berikut ; formasi bagi anak- anak muda sebagai wakil rakyat di tingkat lokal, pembaruan wajib militer; pembentukan
wajib sipil (service civique); pembentukan organisasi yang mengumpulkan para relawan yang dapat dimanfaatkan untuk bela negara Perancis ; pembentukan pusat riset strategis di level nasional dan Eropa ; pembentukan pondasi bagi kerja sama ilmiah, yaitu cole doctorale europenne; pembentukan program pendidikan dalam bidang pertahanan-hubungan internasional dan keamanan dalam negeri.
KESIMPULAN
Strategi Hankam (pertahanan dan keamanan) Perancis pasca Perang Dingin mengalami perubahan signifikan. Setelah berakhirnya Perang Dingin, Perancis mengubah pandangan mereka tentang pertahanan nasional dan keamanan, beralih dari fokus pada pertahanan wilayah geografisnya menjadi fokus pada stabilitas regional dan kepentingan Eropa.
Perancis mengakui perubahan-perubahan internasional yang terjadi setelah Perang Dingin, termasuk reunifikasi Jerman dan konflik di Eropa Timur. Dalam menghadapi ketidakpastian keamanan baru ini, Perancis mengembangkan kebijakan pertahanan dan keamanan nasional yang memperhatikan perubahan tata dunia, kemajuan teknologi, dan kehidupan ekonomi. Mereka juga mengakui bahwa kepentingan keamanan Perancis tidak terbatas pada wilayah Eropa, tetapi juga melibatkan kepentingan di bekas jajahan Perancis seperti Afrika dan Pasifik.Perancis menekankan pentingnya pengetahuan dan antisipasi dalam strategi keamanan nasional mereka, dengan penekanan pada intelijen dan pemantauan ancaman potensial. Perlindungan terhadap rakyat Perancis juga menjadi prioritas utama, dengan upaya membangun kapasitas pertahanan diri dan melindungi kepentingan vital Perancis dan Eropa.
Disuasi nuklir tetap menjadi fondasi utama strategi keamanan Perancis. Mereka percaya bahwa persenjataan nuklir masih diperlukan untuk keamanan nasional mereka, tetapi mereka juga mendukung upaya pelucutan senjata nuklir secara global. Perancis juga mendukung Uni Eropa sebagai aktor penting dalam keamanan internasional dan mendukung pembaruan NATO. Mereka ingin memperkuat kerjasama Eropa dalam pertahanan dan keamanan, termasuk peningkatan kemampuan militer dan sipil Eropa.
Selain itu, Perancis juga mendorong eropanisasi industri pertahanan, tetapi tetap menjaga kedaulatan industri pertahanan mereka sendiri. Mereka ingin mempertahankan otonomi strategis dan politik mereka dalam bidang senjata nuklir, misil balistik, kapal selam tempur, dan keamanan sistem informasi.Secara keseluruhan, kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa strategi Hankam Perancis pasca Perang Dingin berfokus pada stabilitas regional, kepentingan Eropa, pengetahuan dan antisipasi, perlindungan terhadap rakyat Perancis, disuasi nuklir, kerjasama Eropa, dan eropanisasi industri pertahanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H