Mohon tunggu...
Muhammad Subhan
Muhammad Subhan Mohon Tunggu... -

Muhammad Subhan, seorang jurnalis, penulis dan novelis. Editor beberapa buku. Tinggal di pinggiran Kota Padangpanjang. Bekerja di Rumah Puisi Taufiq Ismail. Nomor kontak: 0813 7444 2075. Akun facebook: rahimaintermedia@yahoo.com, email aan_mm@yahoo.com. Blog: www.rinaikabutsinggalang.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dendam Kesumat di Lembah Tandikat

20 Oktober 2011   05:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:44 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Entahlah. Dia pergi mengembara dua tahun silam. Aku selalu bermimpi bertemu dengannya."

"Lupakan dia. Bukankah sekarang ada aku?"

Malam semakin beranjak larut. Kokok ayam hutan terdengar sayup. Sebentar lagi fajar menyingsing.

* * *

"Biju..." Lelaki itu masih terduduk di pinggiran jurang. Nafasnya tersenggal-senggal. Otot di tubuhnya terasa sakit.

Biju, suami Putri Anai telah datang dan nyaris membunuhnya. Lelaki itu mencoba bangkit berjalan. Matanya berkunang-kunang. Perutnya mual. Tiba-tiba dia muntah. Darah kental berwarna hitam pekat melompat dari mulutnya.

"Hueekkkh!!!

Tubuh lelaki itu gemetar. Pandangannya gelap. Brraakk!!! Dia terjatuh. Tak sadarkan diri.

* * *

"Aghh... di mana aku?"

Lelaki itu mendapati tubuhnya terbaring di atas sebuah ranjang kayu. Kedua matanya terasa sulit dibuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun