Mohon tunggu...
Muhammad Subhan
Muhammad Subhan Mohon Tunggu... -

Muhammad Subhan, seorang jurnalis, penulis dan novelis. Editor beberapa buku. Tinggal di pinggiran Kota Padangpanjang. Bekerja di Rumah Puisi Taufiq Ismail. Nomor kontak: 0813 7444 2075. Akun facebook: rahimaintermedia@yahoo.com, email aan_mm@yahoo.com. Blog: www.rinaikabutsinggalang.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Regu Badak (20)

20 November 2011   09:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Kau benar, Din. Ini, aku kalah dan secara kejam digusur dari kota itu. Kau sendiri tahu, aku membangun rumah dengan susah payah. Ah, kalau diingat-ingat, mau jatuh juga airmata ini,” jawab Bapak. Matanya menerawang.

“Sudahlah, Bang. Semoga di sini kehidupan Abang dan keluarga lebih baik.”

“Semoga, Din. Mohon Kau membantu mencarikan kami rumah. Kasihan ibunya si Agam dan anakku itu. Aku mau dia terus sekolah,” kata Bapak lagi.

“Besok saya bantu mencarikan. Sekarang istrihatlah Abang dan Kakak dahulu. Tapi beginilah keadaan rumahku Bang, jauh disebut layak,” kata kawan Bapak itu merendah.

“Rumah Kau ini masih lebih baik dibanding kami yang tak punya rumah,” jawab Bapak tak mau kalah.

Tertawalah semua yang ada di rumah itu.

Atas kebaikan hati keluarga Pak Fakhruddin, bermalamlah kami di rumahnya. Dibentangnya tikar di ruang tengah yang tidak besar. Diberinya sebuah kipas angin kecil. Baik siang maupun malam hari di Lhokseumawe, panasnya hampir sama. Malam itu aku membuka baju lantaran panas sekali. Nyaris kami tak dapat tidur. Nyamuk banyak pula, besar-besar badannya. Aku cemas kalau-kalau diserang malaria. Mungkin nyamuk-nyamuk itu bersarang di selokan yang kotor dengan tumpukan sampah di samping rumah. (bersambung)

Catatan: Novel ini belum pernah dipublikasikan. Pertama di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun