Mohon tunggu...
Muhammad Subhan
Muhammad Subhan Mohon Tunggu... -

Muhammad Subhan, seorang jurnalis, penulis dan novelis. Editor beberapa buku. Tinggal di pinggiran Kota Padangpanjang. Bekerja di Rumah Puisi Taufiq Ismail. Nomor kontak: 0813 7444 2075. Akun facebook: rahimaintermedia@yahoo.com, email aan_mm@yahoo.com. Blog: www.rinaikabutsinggalang.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Regu Badak (18)

17 November 2011   06:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:33 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku tidak tahu apakah ayah dan ibuku mampu menyekolahkan aku. Kalau pulang ke Samosir, ayah akan ke ladang. Aku akan membantunya. Waktu sekolahku pasti tidak ada.”

“Bukankah di sini kita juga sering ke ladang dan ke sawah?” tanyaku.

“Beda di kampungku. Aku akan seharian membantu ayah dan emak di sawah, karena sawah itu peninggalan nenek. Kampungku juga tertinggal dari pembangunan. Ah, aku berharap suatu saat nanti kita bertemu lagi, Kawan!”

Dia menepuk pundakku.

“Aku juga Ndan. Aku ingin berjumpa ketika Kau sudah memakai pakaian serba putih. Badan Kau tidak bau keringat seperti sekarang, tapi bau obat. Kau juga keluar dari mobil mewah dan melambaikan tangan ke arahku.”

“Ha-ha-ha.... Terlalu berat aku menghayal ke sana. Semoga aku bisa melalui semua cobaan ini. Kau juga tentunya.”

“Amin...”

Tiba-tiba terdengar ada sesuatu yang jatuh menimpa atap pondok tempat kami duduk. Aku dan Bondan terkejut. Sebuah jambu kelutuk masak yang batangnya tumbuh di samping pondok jatuh.

“Ah, entah kapan kita dapat memakan jambu itu lagi,” katanya.

Aku tersenyum. Kenangan memakan buah jambu kelutuk di kala lapar sangat berkesan di hati kami, di pondok itu.

“Kau tahu di mana Anton sekarang?” tanyanya mengalihkan pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun