Kabupaten Sumbawa - Data mengenai curah hujan di Kabupaten Sumbawa dalam rentang tahun 2015 hingga 2019. Data tersebut memberikan gambaran tentang variasi curah hujan di wilayah tersebut selama periode tersebut.
Berdasarkan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat fluktuasi yang signifikan dalam curah hujan di Kabupaten Sumbawa selama lima tahun terakhir. Berikut adalah rangkuman data curah hujan bulanan dan tahunan:
- Tahun 2015: Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan jumlah 976.00 mm, sedangkan curah hujan terendah tercatat pada bulan Mei dengan 0.00 mm. Total curah hujan tahunan adalah 976.00 mm.
- Tahun 2016: Curah hujan paling tinggi terjadi pada bulan Januari dengan jumlah 464.00 mm, sementara curah hujan terendah tercatat pada bulan Juni dengan 2.00 mm. Total curah hujan tahunan mencapai 1960.00 mm.
- Tahun 2017: Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari dengan 435.00 mm, sedangkan bulan dengan curah hujan terendah adalah Oktober dengan 71.00 mm. Total curah hujan tahunan adalah 1884.00 mm.
- Tahun 2018: Curah hujan paling tinggi tercatat pada bulan Januari dengan jumlah 265.00 mm, sementara curah hujan terendah terjadi pada bulan Maret dan April dengan 16.00 mm. Total curah hujan tahunan adalah 1019.00 mm.
- Tahun 2019: Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari dengan 447.50 mm, sedangkan bulan dengan curah hujan terendah adalah Agustus dan September dengan 0.00 mm. Total curah hujan tahunan mencapai 1559.40 mm.
Data-data ini menunjukkan variasi yang signifikan dalam curah hujan di Kabupaten Sumbawa selama periode lima tahun tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya pemantauan dan analisis terhadap curah hujan untuk memahami pola iklim dan mengantisipasi kemungkinan dampak yang dapat terjadi.
Curah hujan yang tinggi atau rendah dalam suatu bulan atau tahun tertentu dapat memiliki implikasi yang signifikan terhadap sektor pertanian, lingkungan, dan infrastruktur di Kabupaten Sumbawa.
Berikut beberapa kutipan berita media masa:
Judul: Banjir Kabupaten Sumbawa akibat Curah Hujan Tinggi
Tanggal diterbitkan: Sabtu, 10 Februari 2024, 12:08 WIB
Media masa: ANTARA News
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah, mengungkapkan bahwa banjir tersebut disebabkan oleh akumulasi curah hujan yang tinggi dan merata di daerah tersebut. Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap banjir adalah kondisi topografi yang curam di bagian hulu sungai dan datar di bagian hilir, serta penggunaan lahan yang didominasi oleh hutan lahan kering sekunder dan peralihan menjadi lahan pertanian kering. Akibatnya, kapasitas aliran sungai tidak mampu menampung debit air limpasan banjir. Banjir ini juga melanda beberapa wilayah lain di Pulau Sumbawa, termasuk Kabupaten Dompu, Bima, dan Kota Bima.
Judul: Curah Hujan Tinggi Picu Banjir di Beberapa Desa Sumbawa
Tanggal diterbitkan: 09 Jan 2021, 03:11 WIBÂ
Media Masa: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa intensitas hujan yang tinggi sejak beberapa waktu telah menyebabkan banjir di wilayah tersebut. Banjir terjadi akibat air limpasan yang cepat dari daerah aliran sungai (DAS) karena topografi Sumbawa yang terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung. Selain itu, kerusakan hutan dan hilangnya kawasan resapan juga menjadi faktor penyebab banjir.
Judul: Hujan Deras di Sumbawa, Jalan Ambruk dan Karang Dima Tergenang
Tanggal Diterbitkan: 4 Januari 2020
Media Masa: SUARANTB.com
Terjadi hujan deras di Sumbawa yang menyebabkan jalan ambruk dan Karang Dima tergenang. Gorong-gorong tidak mampu menahan derasnya air yang turun dari tebing, sehingga jalan tersebut rusak dan tidak dapat dilalui. Beberapa titik di desa setempat juga tergenang air akibat debit air yang deras. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa sudah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan penanganan. Hal ini akan mengganggu akses transportasi masyarakat setempat. BPBD dan PUPR sedang melakukan pengecekan dan mencari solusi penanganan yang tepat, termasuk pemasangan bronjong untuk memperbaiki kerusakan.
Judul: 17 Kecamatan di Sumbawa Rawan Banjir dan Longsor
Tanggal Diterbitkan: 15 November 2021
Media Masa: Samota Media
Terdapat 17 kecamatan di Kabupaten Sumbawa yang dianggap rawan terjadinya banjir dan longsor saat musim hujan. Kecamatan-kecamatan tersebut antara lain Tarano, Empang, Plampang, Lape, Maronge, Sumbawa, Moyo Utara, Moyo Hilir, Moyo Hulu, Rhee, Lopok, Unter Iwes, Labuhan Badas, Alas, Buer, dan Kecamatan Labangka. Wilayah-wilayah ini dianggap rawan karena tingginya curah hujan, serta rusaknya vegetasi dan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian. Dalam menghadapi potensi bencana banjir dan longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa telah melakukan pemetaan wilayah rawan dan mempersiapkan peralatan serta personil lapangan. BPBD juga bekerja sama dengan tim relawan penanggulangan bencana di Kabupaten Sumbawa serta memiliki tim komunikasi bencana yang melaporkan setiap situasi di lapangan. Warga diminta untuk tetap waspada mengingat curah hujan diperkirakan meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tindakan pencegahan dan kewaspadaan diperlukan guna mengurangi risiko dan dampak dari banjir dan longsor di kecamatan-kecamatan tersebut.
Judul: Waspadai Curah Hujan Tinggi, Pemprov NTB Sigap Koordinasi kab/kota dan Beri Bantuan Warga Terdampak Banjir Sumbawa, Dompu dan Bima
Tanggal Diterbitkan: Feb 10, 2024, 19:30
Media Masa: Amarmedia.co.id
Berita tersebut menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi NTB telah mengambil langkah sigap dalam menghadapi curah hujan yang tinggi. Mereka melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota terkait dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Sumbawa, Dompu, dan Kota Bima. Penjabat Gubernur NTB memberikan instruksi kepada pejabat terkait untuk segera bertindak, termasuk melibatkan berbagai instansi terkait seperti Dinas Sosial, BPBD, dan lainnya. Berita ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan respons cepat dalam menghadapi situasi bencana serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Judul berita: Hujan Deras 2 Hari, 768 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Sumbawa
Tanggal diterbitkan: 6 Maret 2022, ,16:19 WIB
Media masa: Kompas.com
Dua hari hujan deras di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), terjadi banjir bandang yang mengakibatkan dua kecamatan terdampak. Kecamatan Lape dan Maronge menjadi daerah yang terkena dampak banjir tersebut. Sebanyak 192 unit rumah dengan total 768 jiwa dilaporkan terendam banjir di Desa Labu Kuris, Kecamatan Lape, dan Desa Pemasar, Kecamatan Maronge. Pemerintah setempat telah memberikan bantuan makanan siap saji dan sembako kepada warga terdampak. Meskipun terjadi kerusakan pada rumah dan lingkungan sekitar, tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Judul: Banjir Bandang Terjang Sumbawa dan Rendam 117 Rumah
Tanggal Terbit: 17 Februari 2024
Media Masa: Kompas.com Regional
Banjir bandang di Sumbawa yang mengakibatkan 117 rumah terendam. Banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi di wilayah Gunung La Baong yang mengarah ke Dusun Ai Mual, Desa Labuhan Kuris, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Banjir tersebut juga mengakibatkan sekitar 50 hektare lahan sawah terdampak. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa mengimbau kepada warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk tetap waspada akibat curah hujan yang tinggi.
Judul: Hingga Awal Februari, Waspadai Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Tanggal Diterbitkan: 28 Januari 2019
Media Masa: Kabar Sumbawa
Pada tanggal 28 Januari 2019, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Sumbawa mengeluarkan himbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Sumbawa. Menurut Kapala BMKG Kabupaten Sumbawa, puncak musim hujan di wilayah Sumbawa diperkirakan terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari. Hal ini menyebabkan peningkatan curah hujan yang cukup tinggi, serta kemungkinan terjadinya petir dan angin kencang. Meskipun pada saat itu cuaca sudah mulai membaik dibandingkan beberapa waktu sebelumnya, tetap perlu waspada terhadap curah hujan yang tinggi dan angin kencang.
Judul: Banjir Bandang Melanda 3 Desa di Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa, 2 Rumah dan 1 Sepeda Motor Hanyut
Tanggal Diterbitkan: Kamis, 22 Februari 2024, 08:43 WIB
Media Masa: tvOnenews.com
Terjadi banjir bandang di tiga desa di Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa. Dampak dari banjir ini adalah dua rumah dan satu sepeda motor yang hanyut. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 21 Februari 2024, dari sore hingga malam hari. Banjir tersebut dipicu oleh curah hujan tinggi di sejumlah desa termasuk Desa Labuhan Burung, Desa Kalabeso, dan Desa Jurumapin. Tim BPBD Kabupaten Sumbawa telah memberikan bantuan awal kepada korban dan akan turun ke lokasi untuk memberikan bantuan lebih lanjut serta membantu membersihkan sisa-sisa banjir..
Judul: Banjir Bandang Sumbawa, 25 Ha Lahan Pertanian dan 600 Warga Terdampak
Tanggal Diterbitkan: Kamis, 22 Februari 2024, Â 4:23 WIB
Media Masa: CNN Indonesia
Terjadi banjir bandang di Sumbawa yang telah mengakibatkan dampak yang signifikan. Sebanyak 25 hektar lahan pertanian terendam dan lebih dari 600 warga terdampak oleh banjir tersebut. Banjir ini diakibatkan ujan lebat di wilayah Hulu Kabupaten Sumbawa yang mengakibatkan bantaran sungai di Kecamatan Buer hingga mulut kali Kecamatan Alas, Desa Merente. Yang mengakibatkan banjir dan menggenangi tiga desa Kecamatan Buer. BPBD sedang melakukan asesmen untuk mengevaluasi dampak bencana dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Situasi banjir saat ini mulai surut, tetapi masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada mengingat wilayah NTB masih dalam musim hujan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI