Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup akan Terasa Gampang Jika Melakukan Hal Ini!

28 Maret 2022   12:57 Diperbarui: 28 Maret 2022   13:01 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda sudah mengenali apa kelebihan dan kekurangan, maka itu selangkah lebih dekat dengan kenyamanan hidup Anda.

Sebab, Anda tahu mana kelebihan yang akan Anda gunakan untuk kebermanfataan orang lain, mana kelemahan Anda yang perlu disadari dan tidak perlu disesali.

Ya kalau diminta tolong orang dan Anda tidak sanggup, cukup katakanlah tidak mampu/bukan bidangnya. Jadi, tidak perlu menguasai semua hal/bidang, sebab itu akan menjadikan Anda frustasi.

Kemudian, dalam al-Hujurat ayat 18 diterangkan bahwa,

 "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

Bekerja keras itu tidak menjamin kaya, tetapi yang perlu diingat adalah seringkali manusia itu tinggi harapan dan ekspetasi. Dan kita tahu semua, jika tinggi ekspetasi, maka bersiaplah untuk kecewa. Ini termasuk cara yang kedua: tidak berharap berlebihan.

Kalau kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib, "Aku sudah pernah merasakan kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia."

Dan itu akan senada kepada pepatah dalam filosofi jawa yang berbunyi, 

"Sepi ing pamrih, rame ing gawe." Artinya sedikit pamrih dan banyak bekerja.

Pamrih itu mengharap upah atau imbalan dari orang lain. Kalau dalam konteks Anda bekerja dalam perusahaan, pamrih itu sebuah keharusan.

Tetapi jika dalam konteks berkeluarga, bermasyarakat, ataupun bersosial lain, maka jangan pamrih atas kerja keras Anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun