Setelah itu, kami langsung memutuskan untuk naik ke puncak. Disana, kami menjumpai orang-orang berlalu-lalang. Ada yang naik kuda, ada yang berjualan, ada yang menggendong anakya. Pokok suasananya ramai.Â
Ya Anda pasti tahu lagi, budget minim seperti kami ya jalan saja. Memakan waktu sekitar 20 menitan, akhirnya kami sampai di puncak. Tapi memang benar-benar sesak orang, alias ramai. Mungkin karena weekend, jadi ramai.Â
Di sana, kami berhasil foto dan mengabadikan momen ini. Aku melihat uap yang keluar dari kawah gunung tersebut. Juga ada beberapa pekerja di sini yang entah sedang memperbaiki/mencari apa di bawah.Â
Di puncak pun kita enggak bisa lama-lama paling hanya 15 menit, kemudian kami turun lagi.Â
Lalu, kami pulang dan menyempatkan foto di beberapa tempat seperti dataran yang ada rumputnya (penulis tidak tahu istilahnya). Ya intinya subjek utama foto adalah gunung di tengah dan background rumput serta jalanan.Â
Setelah merasa puas, akhirnya kami memutuskan kembali ke kos dan bersiap. Dan yang menarik uang kami berdua hanya tinggal 10 ribu. Ya cukup buat perjalanan pulang, tapi harus tahan makan dulu. Lelah, tapi menyenangkan.
by: M. Saiful Kalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H