Memang, setelah Menteri yang terkait parpostel dijabat oleh orang partisan partai politik, demikian juga ketika Ketua Perkumpulan Filateli dipegang oleh orang partisan partai politik, penerbitan prangko kurang menyesuaikan perkembangan jaman dan sejarah kejadian-kejadian penting di tanah air.Â
Yang tampak ramai justru museum geologi yang dikunjungi secara bergelombang oleh anak-anak siswa SMP yang kedatangannya rapi terorganisir.Â
Juga tampak beberapa turis asing mengunjungi museum geologi dan kelihatannya sangat menikmati. Dan tentu saja kuliner Bandung memang sangat menarik dan menyenangkan.
Kesan melancong tersebut adalah Bandung kurang menyambut keberadaan kereta cepat yang seharusnya segera membangun situs-situs bersejarah yang banyak sekali.Â
Sebagai contoh, intelektualitas dan kejuangan Bung Karno terbentuk dan terbangun di kota Bandung, maka situs yang menyangkut Bung Karno bisa merupakan obyek wisata sejarah dan ketokohan yang menarik.Â
Kartu pos bergambar situs sejarah dan obyek wisata di Bandung dan Jawa Barat mestinya banyak dibuat dan tersedia di Kantor Pos atau toko-toko souvenir, yang sayangnya di stasiun kereta cepat juga belum terdapat Kantor Pos.Â
Jurusan Sejarah Perguruan Tinggi di Bandung mestinya tidak tinggal diam dan layak kalau menyemarakkan wisata sejarah di Bandung dan sekitarnya.Â
Dan tentu saja perlu ditopang kebersihan kota yang bisa memikat dan menimbulkan kenangan bagi turis asing yang diharapkan berbondong-bondong setelah ada kereta cepat Jakarta -- Bandung yang terkenal dengan :"Salam...whoosh...whoosh...whoosh...yes!"-nya yang selalu terucap pada setiap kali menyampaikan pengumuman penting selama perjalanan.*****
Bekasi, Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H