Mohon tunggu...
Muhammad Sigit Santoso
Muhammad Sigit Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Petani Ilmu

Hanya noda pada debu yang suci

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Hampir Maghrib

20 Juni 2022   13:48 Diperbarui: 20 Juni 2022   13:55 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict By: Dokumen Pribadi

"sreettttt..." kotak kado di iris

Berisi, buku tulis, pena, makanan ringan dan juga beberapa buku bacaan dan sebuah surat kecil bertuliskan;

"Dika, kamu adalah lelaki hebat. Pencapaianmu di tahun ini sungguh membuat kami senang. Selamat ya sudah siding proposal" #HW

"haa.! Astaghfirullah hal adzim...!, ya Allah maafkan aku" sambil berteriak, hingga membuat rama terkejut.

"kenapa Dik? Itu dari siapa emang?"

"ini... ini dari orang tuaku"

"hiyohhhh,.. kapoklahh.... Dosa kamu Dik... udah ngatain ini kado dari setann.... Dasar anak Durhaka!" Rama menyerang.

"ya Allahhh...astahgfirullah.." dengan nada memelas

"makanya Dik.... Lain kali janagan asal nyeplos. Asal bicara, gih buruan di telpon dan minta maaf sama orang tuamu!"

"baik Rama, oke deh kalo gitu.... Nih jajan" tanpa pake nanti langsung disambar itu keripik tempe.

Denting berdetak, berlalu menginggalkan sesiapa yang lalai dan lengah terhadapnya. Itu tak dapat diputar atau di ulang kembali barang sedetik pun. Yang datang pergi, yang hilang berganti, yang patah tumbuh seperti ungkapan penulis ternama. Begitulah alam meninggalkan cerita. Maka ceritakanlah ceritamu bersama alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun