Mohon tunggu...
Muhammad Rinaldi
Muhammad Rinaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Juru Tulis

Bercerita dengan bumbu komedi yang tidak menghibur.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Keberuntungan Sebagai Dalih Sepak Bola

23 April 2020   18:28 Diperbarui: 26 April 2020   11:14 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengundian Liga Champions. (sumber: Dok. UEFA)

Dan semua berujung pada harapan, harapan berhubungan dengan keberuntungan. Maka semua hal yang terjadi saat pertandingan pasti berharap agar keberuntungan sejalan dengan apa yang direncanakan.

Siapapun pelatih selalu mengucapkan "good luck" sebagai suatu pesan moral untuk para pemainnya. Setiap pemain yang bermain bagus tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkannya, contohnya final Piala Champion 2012 ketika Bayern harus takluk ditangan Chelsea lewat adu pinalti. Padahal secara permainan Bayern bermain bagus, menguasai pertandingan, dan ada faktor ke 12 yaitu kandang sendiri.

Namun dewi keberuntungan lebih memihak Drogba dkk saat itu. Atau ketika Barcelona berhadapan dengan Inter di leg kedua semifinal UCL tahun 2010 Mourinho mungkin tidak mengharapkan timnya menang, tapi hanya perlu bertahan dan tidak kemasukan lebih dari satu gol.

Mereka beruntung lewat kerja keras dan permainan ultra defensifnya, seperti perkataan Stanley Marcus, bahwa keberuntungan datang pada mereka yang berusaha mencari sesuatu.

Keberuntungan dalam setiap taktik tidak memandang siapa yang bermain benar dan siapa yang salah bermain. Ketika taktik berjalan dengan sempurna maka keberuntungan bukan pihak yang diharapkan tapi memang ada sejalan dengan permainan.

Beda hal ketika pemain tidak dapat menjalankan permainan sebagai mana mestinya. Keberuntungan menjadi pihak yang diharapkan kedatangannya. Tapi tidak selalu datang karena mungkin keberuntungan sudah lebih dahulu melekat pada tim lawan.

Rafa Benitez pernah merasakan keberuntungan yang teramat manis saat Liverpool berhasil menyamakan kedudukan dari 3-0 menjadi 3-3. Siapa yang menyangka AC Milan yang sudah dinyatakan juara saat jeda babak pertama justru mendapatkan hasil akhir yang mengecewakan.

Timnas Jerman harus berterima kasih pada teknologi garis gawang yang belum disahkan oleh FIFA. Tendangan Lampard yang sudah melewati garis gawang tidak disahkan oleh wasit padahal seharusnya Inggris berhasil menyamakan kedudukan. Pada akhirnya keberuntungan Jerman berlanjut dan mengakhiri kedudukan menjadi 4-1.

Seperti yang dikatakan pada awal tulisan ini. Warna sepakbola bisa berasal dari mana saja. Bahkan hal yang terlihat di luar nalar padahal masuk akal untuk diharapakan.

Keberuntungan adalah hal yang diharapakan namun tidak bisa diprediksi. Ada pepatah yang mengatakan bahwa manusia berencana Tuhan yang menentukan. 

Rencana Tuhan tentang ke arah mana keberuntungan akan perpihak menjadi sesuatu yang tidak dapat dijawab karena Tuhan tidak pernah membagi rencananya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun