Mesin mobil tentu sangat rentan dengan masuknya air. Tentu akan sangat berbahaya jika mobil memasuki wilayah yang ketinggian airnya melebihi ketinggian roda. Untuk itu, pengendara harus menekan gas dengan kecepatan konstan untuk meminimalisir water hammer.
Belum lagi, air yang sifatnya dingin sehingga tidak bisa membakar minyak. Akan sangat bahaya tentunya jika pemilik memaksakan mobilnya melaju di genangan air.
Untuk itu, pengendara selaku pemilik harus memperhatikan keselamatan mobil dengan mengungsikannya ke daerah yang tidak ada air. Hal ini sebagai langkah paling aman dari masuknya air ke dalam mesin mobil.
Selama ini, orang sering mengkaitkan rusaknya mesin (water hammer) karena masuknya genangan air ke dalam knalpot. Seperti yang dijelaskan di atas, knalpot memiliki saluran yang bermuara dari water jacket. Tentu, dorongan yang kuat tidak akan memberi akses air masuk ke dalam ruang pembakaran.
Jadi, yang menyebabkan air mudah masuk ke dalam mesin adalah intake manifold. Bukan knalpot seperti yang biasanya kita ketahui.Â
Pemilik maupun pecinta otomotif harus memperhatikan pentingnya intake manifold. Termasuk jika akan menghadapi banjir maupun genangan air yang ketinggiannya di atas ground clearance mobil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H