Era ini ditandai dengan munculnya mobil yang lebih elegan. Desainnya lebih kompak dan ekonomis serta mengadopsi teknologi canggih di eranya. Era ini juga ditandai dengan kemunculan mobil dari Jepang sebagai imbas dari pemasaran mobil secara global.
Beberapa mobil seperti Cooper Mini, Volkswagen Beetle, dan Citroen DS mengalami perubahan radikal dari corak desain mobil era 1950-an. Desainnya berbahan dasar alumunium keras yang mulanya diproduksi pabrikan otomotif Amerika Serikat.
Desain tampilan mobil yang digunakan terinspirasi oleh pesawat jet dan ruang angkasa. Hal ini memunculkan eforia pasca terbangnya Yuri Gagarin ke luar angkasa.
Akhirnya, desain itu diterapkan dengan penambahan sirip (tailfin) besar/kecil di belakang mobil. Mobil seperti DeSoto Fireflite (1955), Ford Thunderbird (1955), Lincoln Continental III (1958), Chevy Bell Air Sedan (1959), hingga Plymouth Valiant (1960) sudah menerapkan tailfin.
Namun pada 1964, desain mobil mulai mengecil dengan bentuk yang kompak dan dinamis. Hal ini ditandai dengan munculnya Ford Mustang, mobil kuda poni saat debutnya di New York World's Fair pada April 1964. Akhirnya, muncullah mobil-mobil lainnya yang menggunakan tenaga besar (muscle car) seperti Chevrolet Camaro, AMC Javelin, hingga Plymouth Barracuda.
Di Eropa, era klasik ditandai dengan kemunculan mobil-mobil sport berdesain kompak serta bertenaga gahar. Di Italia, muncul mobil seperti Ferrari 275 GTB, Alfa Romeo Giulia Spider, hingga De Tomaso Mangusta. Di Inggris ada Jaguar E-Type, Citroen DS di Perancis, dan di Jerman ada Porsche 911.