Â
Sejarah desain mobil sangat terkait dengan majunya peradaban manusia. Zaman dahulu, orang menggunakan kuda, unta, keledai, maupun gajah. Namun, gambar desain kendaraan bermula dari zaman Yunani Kuno yang tergambar dalam sebuah puisi karya Homer berjudul Illiad. Puisi ini menggambarkan khayalan orang tentang bentuk sepeda bermesin.
Hingga pada abad ke-18, manusia sudah menciptakan industri. Penggunaan mesin yang mempercepat produksi memunculkan banyak penemuan di bidang otomotif seperti mobil, kereta dorong, dan mesin uap.
Sebenarnya, pemikiran akan desain mobil sudah dimulai sejak 1478 ketika Leonardo da Vinci membuat rancangan dalam bentuk sketsa untuk pameran Renaisans. Desain mobil yang berbentuk kotak sudah bersifat mekanik.
Berangkat dari sejarah itu, muncullah inovasi dari para ahli untuk mengembangkan konsep mobil. Hal ini bertujuan untuk memudahkan sistem transportasi dan meningkatkan perekonomian. Perkembangan desain mobil berangkat dari munculnya Revolusi Industri. Berikut era penciptaan desain mobil.
Era Steam Powered Cars (1768-1888)
Â
Era ini ditandai dengan adanya revolusi besar-besaran terhadap alat transportasi. Kendaraan bermesin pertama kali diciptakan oleh Nicolas-Joseph Cugnot pada tahun 1769 di Perancis. Kemudian, mucul penemuan baru berupa mesin uap yang berdaya angkut besar pada 1784 oleh William Murdoch yang bekerjasama dengan James Watt.
Lanjut tahun 1789, Oliver Evans mengembangkan mobil bertenaga uap sekaligus mematenkan hasil penemuannya. Desain mobilnya berbentuk sederhana dengan sistem kerja mesin yang tidak rumit serta belum memiliki atap permanen.
Tahun 1801, Richard Trevithick sudah menciptakan mobil dengan sistem propeller. Mobil ini dibuat dengan ukuran besar untuk menampung orang dalam jumlah besar.
Selanjutnya pada 1807, kendaraan bermesin pembakaran internal berbahan bakar gas diciptakan oleh Francois Isaac de Rivas.
Hingga tahun 1885 dikembangkan sebuah mobil berpenggerak 3 roda dan berbahan bakar solar oleh seorang ahli mesin asal Jerman Karl Benz. Kecepatan yang bisa dicapai sekitar 6 km/jam. Hingga tahun 1888, Benz Patent Motorwagen, perusahaan pembuat mobil itu memulai produksi masal.
Pada masa itu, inovasi mobil listrik sudah ditemukan. Tahun 1826, Anyos Jedlik dari Hungaria menciptakan model mobil kecil bertenaga listrik.
Penemuan mobil listrik terus berkembang pesat. Hingga tahun 1888, sebuah mobil listrik yang dikembangkan oleh Andreas Flocken dari Flocken Elektrowagen menjadi yang paling diakui dunia. Namun, teknologi sistem pembakaran yang lebih maju menyebabkan mobil bertenaga listrik menjadi tidak populer.
Era Veteran Cars (1888-1905)
Mobil pada era ini bentuk mobil sudah mulai disederhanakan. Tampilan kotak, memiliki atap tinggi, dan beroda kayu (meski sebagian berkaret) sudah menjadi ciri khas mobil di masa itu.
Secara tampilan, stir mobil di masa itu belum berbentuk bulat melainkan setengah lingkaran. Bahkan, ada yang masih menggunakan tongkat untuk membelokkan roda. Hingga tahun 1900, dikembangkanlah stir berbentuk bulat. Kinerja mesin pun ditingkatkan hingga dapat menempuh keceptan 15-20 km/jam.
Pada tahun 1891, Panhard et Levassor sudah memperkenalkan sistem penggerak roda 4, sistem penggerak roda belakang, mesin depan, dan pembakaran internal dengan transmisi gigi geser. Sistem ini akhirnya ditetapkan sebagai standar baku sistem penggerak mobil.
Era ini juga ditandai dengan munculnya sistem manufaktur mobil. Setelah Panhard dan Peugeot, di Amerika Serikat sudah ada Duryea Motor Wagon Company yang didirikan oleh Charles dan Frank Duryea. Perusahaan ini didirikan tahun 1893 dan menjadi pabrik otomotif pertama kali di Amerika Serikat.
Perusahaan yang pertama kali memproduksi mobil secara masal adalah Panhard et Levassor di Perancis. Panhard didirikan pada tahun 1889 dan sudah mengenalkan sistem mesin 4 silinder pertama. Kemudian, sistem produksi ini dikembangkan oleh Peugeot 2 tahun kemudian.
Oldsmobile kemudian mendominasi pasar otomotif di Amerika Serikat dengan pabriknya Olds Motor Vehicle Company tahun 1897. Hingga tahun 1902, Thomas Jeffrey Company mengembangkan mobil Rambler sejumlah 1500 unit.
Setahun kemudian (1903) Henry Ford mendirikan pabrik Ford Company dan memproduksi mobil murah Ford Model T. Produksinya sudah menggunakan mesin dengan waktu pembuatan 146 unit/jam. Mobil ini menggunakan 4 kursi dan terus digunakan pada mobil lainnya hingga sekarang.
Era Erdwardian/Brass Cars (1905-1918)
Memasuki tahun 1905, bentuk mobil sudah lebih sederhana. Bentuk desain yang ekspreimental dan sistem tenaga alternatif sudah ditinggalkan. Roda pada mobil ini sudah menggunakan bahan karet. Bentuk bodi yang kotak sudah disesuaikan namun sistem berkendara mobil sudah lebih modern.
Mobil di masa ini sudah menggunakan sistem pengapian listrik melalui dynamotor seperti mobil Arnold tahun 1898. Pada tahun 1909, Arrol-Johnston Company of Scotland mengembangkan suspensi independen dan rem pada keempat roda.
Teknologi transmisi dan kontrol throttle sudah mulai diterapkan pada zaman ini. Sehingga, dapat menambah kecepatan mobil. Kaca depan pengaman sudah dikembangkan dan dipatenkan oleh John Wood dari Inggris tahun 1905.
Era Vintage Cars (1918-1929)
Bentuk mobil di masa ini sudah memiliki lekuk bodi tertutup dan standardisasi kontrol yang menjadi acuan. Penggunaan sasis terpisah dari bodi (monocoque) sudah diterapkan. Contohnya pada Ford Model T dan model sesudahnya yang dapat memanjangkan sasis serta sudah menerapkan sistem pendingin. Begitu juga, mobil di masa ini juga sudah mempunyai radio.
Tahun 1919, rem hidrolik sudah dimunculkan oleh Malcolm Loughead (co-founder Lockheed) dan diterapkan oleh Duesenberg Model A tahun 1921. Transmisi otomatis juga sudah dimunculkan oleh Hermann Rieseler dan Vulcan Motor dengan menggunakan transmisi 2 percepatan, konversi kopling, dan kopling tertutup.
Desain fender dan model ponton pada mobil di era ini sudah dikembangkan. Running boards dan elemen non-compact lainnya diperkenalkan oleh Fidelis Bohler dalam jumlah kecil.
Desain yang lebih kecil, finishing pyroxylin, mesin delapan silinder, rem roda 4, dan roda karet yang menggelembung sudah menjadi tren di tahun 1925.
Era ini berlangsung pasca Perang Dunia I (1918) sampai masuknya depresiasi di Amerika Serikat (1929). Akibat dampak itu, jumlah industri di Amerika Serikat mengalami penurunan. Dari yang awalnya sebanyak 253 pabrik (1908) menjadi 44 unit di tahun 1929. Dari jumlah itu, 80 persen saham dikuasai oleh Ford, General Motor, dan Chrysler.
Era Pre-War Cars (1930-1946)
Penggunaan lampu depan dan belakang serta running boards yang awalnya terpisah menjadi menyatu (fender). Desain lama seperti model runabout, phaeton, dan turing sudah ditinggalkan.
Pada masa itu, mobil dengan desain fender mulai mendominasi penjualan. Bentuk bodi sedan yang baru sudah mendominasi. Penggunaan boot di bagian belakang sudah menyatu.
Sistem suspensi independen yang awalnya diciptakan oleh Amedee Bollee pada 1873 tidak dimunculkan sampai tahun 1933 ketika diproduksinya Mercedes Benz 380. Tahun 1934, sistem front-wheel drive diperkenalkan kembali oleh Andre Citroen melalui peluncuran Traction Avant.
Pada tahun 1938, Volkswagen Beetle (Type 1) yang ikonik diperkenalkan. Mobil ini didesain oleh Ferdinand Porsche atas perintah Adolf Hitler untuk menciptakan mobil rakyat yang murah dan simpel.
Tahun 1939 di Amerika Serikat, sudah diperkenalkan mobil jenis SUV, Chevrollet Suburban. Mobil di masa itu memiliki desain yang stylist dan estetis untuk menjangkau masyarakat kelas atas.
Era Post-War Cars (1947-1955)
Industri mobil di era Perang Dunia II mulai menurun seiring dikembangkannya kendaraan perang. Mobil di masa itu sudah menggunakan sistem penggerak four-wheel drive.
Pasca perang, industri otomotif mulai berinovasi dengan menggabungkan runnerboard, headlight, dan fender. Kita mengenalnya sebagai bentuk ponton yang sederhana dan berseni.
Mobil sipil yang pertama kali menerapkan model ini adalah GAZ-M20 Pobeda pada tahun 1946. Bentuknya yang membulat, kompak, dan tak terlalu besar memengaruhi industri otomotif di Amerika Serikat dan Eropa.
Tahun 1949, diperkenalkan mesin V-8 bertenaga besar di Amerika Serikat dan desain yang lebih modern dari Oldsmobile dan Cadillac. Hudson kemudian mengembangkan desain dengan model Commondore. Desain kompartemen penumpang dalam perimeter frame mulai diterapkan sebagaimana rancangan pertama kali pasca Perang Dunia II di Amerika Serikat.
Sementara, desain unibodi Ford Consul 1951 banyak diminati konsumen di Inggris bersamaan dengan Morris Minor 1948 dan Rover P4 1949. Di Italia, Enzo Ferrari memulai Seri 250 dan Lancia memperkenalkan Aurelia yang revolusioner dengan mesin V6.
Pada era ini, mobil-mobil sudah mulai dipasarkan secara internasional. Pemain baru seperti Jepang juga memanfaatkan peluang ini dengan menjual mobil kei car yang bentuknya lebih kecil dan praktis. Sementara, Volkswagen Beetle terus diproduksi dan dipasarkan di Amerika Serikat dan Amerika Latin.
Era Classic Cars (1955-1975)
Era ini ditandai dengan munculnya mobil yang lebih elegan. Desainnya lebih kompak dan ekonomis serta mengadopsi teknologi canggih di eranya. Era ini juga ditandai dengan kemunculan mobil dari Jepang sebagai imbas dari pemasaran mobil secara global.
Beberapa mobil seperti Cooper Mini, Volkswagen Beetle, dan Citroen DS mengalami perubahan radikal dari corak desain mobil era 1950-an. Desainnya berbahan dasar alumunium keras yang mulanya diproduksi pabrikan otomotif Amerika Serikat.
Desain tampilan mobil yang digunakan terinspirasi oleh pesawat jet dan ruang angkasa. Hal ini memunculkan eforia pasca terbangnya Yuri Gagarin ke luar angkasa.
Akhirnya, desain itu diterapkan dengan penambahan sirip (tailfin) besar/kecil di belakang mobil. Mobil seperti DeSoto Fireflite (1955), Ford Thunderbird (1955), Lincoln Continental III (1958), Chevy Bell Air Sedan (1959), hingga Plymouth Valiant (1960) sudah menerapkan tailfin.
Namun pada 1964, desain mobil mulai mengecil dengan bentuk yang kompak dan dinamis. Hal ini ditandai dengan munculnya Ford Mustang, mobil kuda poni saat debutnya di New York World's Fair pada April 1964. Akhirnya, muncullah mobil-mobil lainnya yang menggunakan tenaga besar (muscle car) seperti Chevrolet Camaro, AMC Javelin, hingga Plymouth Barracuda.
Di Eropa, era klasik ditandai dengan kemunculan mobil-mobil sport berdesain kompak serta bertenaga gahar. Di Italia, muncul mobil seperti Ferrari 275 GTB, Alfa Romeo Giulia Spider, hingga De Tomaso Mangusta. Di Inggris ada Jaguar E-Type, Citroen DS di Perancis, dan di Jerman ada Porsche 911.
Pabrikan otomotif Jepang juga meramaikan mobil andalannya seperti Toyota 2000 GT, Mazda Cosmo, Datsun 240Z, hingga Subaru 1000. Mobil sedan yang terakhir merupakan mobil pelopor penggunaan mesin boxer dan sudah berpenggerak roda depan.
Estetika mobil juga sudah mulai terlihat seperti warna cerah (pastel). Perpaduan dengan warna lain mulai diterapkan pada mobil di era ini.
Era Youngtimer Cars (1975-1990)
Pada era ini, desain mobil sudah distandardisasi dengan menggunakan komputer. Sistem geraknya sudah menggunakan all-wheel drive yang diadopsi dari mesin diesel serta injeksi bahan bakar.
Sebagian besar bodi mobil ini sudah monocoque/unibodi, dengan tepian tajam pada lekukan garis mobilnya. Berangkat dari tren konsumen yang besar terhadap otomotif, dikembangkanlah desain mobil yang bervariasi seperti sedan, hatchback, dan Sport Utility Vehicle (SUV). Contohnya pada Ford Pinto dan AMC Gremlin yang harganya relatif murah.
Bodi mobil berukuran kotak mulai digalakkan untuk mengurangi tekanan udara luar. Selain itu, interior yang lebih luas dan atap vinil menjadi populer di eranya. Akhirnya, desain interior dan ergonomi menjadi perhatian serius dalam meningkatkan nilai estetika dan jual mobil.
Warna cerah mendominasi era mobil ini seperti kuning, biru, hijau, dan merah. Warna mobil di era ini juga sudah mengalami percampuran antara warna cerah dengan warna metallic.
Semua mobil di era ini menekankan kepraktisan. Jenis MPV (Multi Purpose Vehicle atau minivan) sudah diperkenalkan pertama kali seperti Renault Espace dari Perancis dan Dodge Cravan dari Amerika Serikat tahun 1984.
Efisiensi bahan bakar serta output kinerja mesin juga sudah diperhitungkan. Emisi kendaraan sudah mulai ditekan berkat adanya sistem manajemen mesin yang terkomputerisasi.
Era Classic Modern Cars (1990-2000)
Aspek berkendara menjadi aspek terpenting di era ini. Salah satunya, ABS (Airbag System) yang dibuat sebagai standar utama keselamatan. Negara seperti Jepang sudah memulai pemasaran besar-besaran ke seluruh dunia.
Di masa ini, telah muncul mobil yang berbentuk melengkung seperti tetesan air. Contohnya, Porsche 911 dan Mazda Miata yang menerapkan desain berkurva. Garis tajam seperti mobil sport dan sedan kotak di tahun 1980-an sudah mulai ditinggalkan.
Era Modern Cars (2000-sekarang)
Mobil di era ini sudah mengalami perubahan yang jauh signifikan. Desain mobil pada garis, bentuk, dan gaya menjadikannya sebagai aspek terpenting yang diperhitungkan. Nilai estetika menjadi hal terpenting.
Nilai estetika yang dipentingkan bukan hanya berupa warna seperti putih, silver, hitam, dan abu-abu. Bentuk desain mobil SUV yang populer di era 1980-an mulai diterapkan pada desain mobil sedan dan mobil roadster.
Kita dapat mengamati Range Rover generasi ketiga yang sudah meninggalkan bentuk kaku seperti era 1970 dan 1980-an. Desain lengkungan yang dapat memudahkan sirkulasi udara sudah diterapkan pada mobil di era ini. Contohnya, Lexus RX (1998) sudah memunculkan bentuk bodi yang melengkung sebagaimana mobil tahun 1930-an.
Masa ini, pemasaran otomotif secara masal sudah mulai diperhatikan. Sistem elektronik seperti televisi dan komputer yang terintegrasi dengan internet menjadi sarana yang paling mudah untuk memasarkan mobil.
Mobil listrik seperti yang diterapkan pada Tesla Model S dan Toyota Prius mulai digencarkan. Hal ini berangkat dari kondisi harga minyak dunia yang terus mengalami kenaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H