Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Money

Reformulasi Pemikiran Ekonomi Bung Hatta dalam Keberkelanjutan Ekonomi Indonesia

6 Januari 2025   06:43 Diperbarui: 7 Januari 2025   09:06 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.com (Bung Hatta)

Pengembangan Energi Terbarukan melalui Ekonomi Koperasi

Salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan adalah transisi dari energi fosil ke energi terbarukan.

Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi.

Reformulasi pemikiran ekonomi Bung Hatta bisa diwujudkan dengan mendorong koperasi energi terbarukan.

Koperasi energi di negara-negara Eropa seperti Jerman, telah sukses menjadi model dalam mendorong energi hijau.

Indonesia dapat mengadaptasi pendekatan ini dengan mengintegrasikan koperasi energi di tingkat desa dan kota kecil, dimana masyarakat bisa menjadi pemilik dan konsumen energi yang mereka hasilkan.

Dengan demikian, ini akan menciptakan model bisnis yang demokratis, berkeadilan sosial, dan ramah lingkungan sesuai dengan cita-cita Bung Hatta.

Keadilan Ekologis dan Inklusi Sosial

Bung Hatta selalu menekankan pentingnya keadilan sosial dalam struktur ekonomi. Namun dalam era modern ini, keadilan sosial harus diperluas menjadi keadilan ekologis.

Reformulasi pemikiran ekonomi Hatta harus mencakup konsep bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral terhadap alam.

Prinsip keadilan ekologis dapat diterapkan dalam kebijakan ekonomi dengan dua cara. Pertama, menginternalisasi biaya lingkungan. Dan yang kedua, memperkuat regulasi yang mengikat pelaku usaha untuk memenuhi standar keberlanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun