Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Money

Reformulasi Pemikiran Ekonomi Bung Hatta dalam Keberkelanjutan Ekonomi Indonesia

6 Januari 2025   06:43 Diperbarui: 7 Januari 2025   09:06 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.com (Bung Hatta)

Bung Hatta merupakan salah satu bapak pendiri bangsa Indonesia. Dikenal sebagai seorang pemikir yang memiliki pandangan ekonomi berbasis kemanusiaan dan keadilan sosial.

Pemikiran ekonomi Bung Hatta berakar pada prinsip koperasi sebagai bentuk organisasi ekonomi yang paling sesuai dengan semangat gotong royong dan kemandirian bangsa.

Namun demikian, tantangan lingkungan hidup dan perubahan iklim yang semakin nyata mengharuskan adanya reformulasi atas gagasan-gagasan dasar ini dalam konteks ekonomi berkelanjutan.

Dalam tulisan ini, kita akan menganalisis bagaimana pemikiran ekonomi Bung Hatta dapat dirumuskan kembali untuk menghadapi tantangan keberlanjutan di Indonesia.

Fokus utamanya akan diberikan pada penerapan nilai koperasi dalam tata kelola sumber daya alam, pengembangan energi terbarukan, serta penciptaan model bisnis yang inklusif dan berbasis keadilan ekologis.

Esensi Pemikiran Ekonomi Bung Hatta

Pemikiran Bung Hatta tentang ekonomi sangat dipengaruhi oleh konsep ekonomi kerakyatan yang menempatkan manusia sebagai pusat pengambilan keputusan ekonomi.

Dalam bukunya 'Gerakan Koperasi dan Perekonomian Rakyat', Bung Hatta menekankan pentingnya keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat.

Ia percaya bahwa kekayaan alam yang melimpah di Indonesia harus dikelola demi kemakmuran bersama, bukan untuk keuntungan segelintir orang. Maka, konsep koperasi adalah pilar utama dari sistem ekonomi yang diusulkan Bung Hatta.

Menurutnya, koperasi bukan hanya alat ekonomi, melainkan sebagai sarana pendidikan sosial yang memperkuat solidaritas dan demokrasi ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun