Di era digital yang serba cepat ini, ada satu fenomena yang tak bisa diabaikan, yaitu perseteruan antara generasi tua dan generasi muda, khususnya antara para bapak-bapak dan Gen Z.
Dalam kehidupan sehari-hari, para bapak-bapak yang sering kali diidentikkan dengan humor-humor kering, klasik, bahkan 'garing', sering berusaha membuat anak-anak muda di sekitar mereka tertawa.
Di sisi lain, anak-anak Gen Z yang tumbuh dalam dunia meme, GIF, dan humor yang lebih tajam serta berbasis internet, memiliki definisi humor yang berbeda.
Joke bapak-bapak memang sudah menjadi bagian dari warisan budaya yang tak terpisahkan. Seperti halnya rokok, nasi goreng, maupun kopi hitam, humor mereka selalu hadir, baik di tengah acara keluarga, kumpul-kumpul kerja atau sekedar bercanda di warung kopi.
Tapi yang membuat menarik adalah ketika joke bapak-bapak ini dipertemukan dengan humor khas Gen Z. Bagaimana bisa dua dunia yang jauh berbeda ini saling berhubungan, apalagi mengundang tawa?
Bagi saya, fenomena ini bisa diibaratkan seperti dua planet yang berbeda gravitasi, namun akhirnya berkelana dalam orbit yang sama.
Alih-alih bertabrakan, mereka malah menghasilkan tawa yang penuh kekonyolan dan kehangatan, meskipun kadang terasa janggal.
Oleh karena itu, mari kita mulai mengulik humor bapak-bapak ini dalam dunia Gen Z yang serba instan dan penuh kejutan.
"Bapak-Bapak yang Ngebosenin, tapi kadang bikin Ketawa!"
Siapa yang tak kenal dengan gaya humor bapak-bapak yang khas? Biasanya dimulai dengan kata-kata, "Anak muda sekarang..." kemudian diikuti dengan cerita yang berputar di sekitar kebiasaan sehari-hari mereka.