Coba perhatikan, setiap kali ada bapak-bapak yang sedang berkumpul, pasti ada joke semacam, "Eh, anak sekarang pada main TikTok ya? Dulu kita mainnya gasingan, lho!"
Lalu, tawa pun terdengar tipis dari bapak-bapak yang merasa bangga dengan kenangan mereka, dan anak muda yang tersenyum simpul karena bingung antara menghargai atau ketawa terpaksa.
Kenapa humor bapak-bapak selalu terdengar ketinggalan zaman, namun tetap bisa mengundang tawa? Jawabannya simpel, humor mereka itu relatable meskipun agak outdated.
Sebagai generasi yang tumbuh dengan cara yang berbeda, bapak-bapak mencoba menghubungkan dirinya dengan dunia Gen Z yang serba digital ini.
Humor mereka yang agak kaku, sering kali menyentuh kenangan masa kecil yang sama, baik bagi mereka maupun bagi generasi yang lebih muda.
"Kamu pasti tidak pernah mengalami gimana serunya main petak umpet di sore hari," misalnya. Nah, meskipun Gen Z lebih mengenal dunia yang serba online, mereka tetap mengakui nostalgia tersebut.
Tapi, yang menarik adalah bagaimana bapak-bapak mulai 'mendalami' humor ala Gen Z, misalnya dengan mengunggah meme ke grup keluarga di WhatsApp.
Walaupun meme tersebut kadang-kadang tampak seperti alien yang tersesat di bumi, namun tetap saja ada yang geli. Bener, kan?
Jadi, meskipun mereka tidak sepenuhnya paham tentang TikTok atau aplikasi terbaru, bapak-bapak ini memiliki semangat untuk beradaptasi dan berusaha menghibur, dan dengan cara yang sangat unik.
Ketika Joke Bapak-Bapak Bertemu Meme dan GIF Gen Z