Membaca memberi kita kesempatan untuk berjalan di tempat yang jauh, mengenal sejarah dan budaya yang berbeda, serta mengasah empati terhadap orang lain.
Namun bukan hanya dunia luar yang diperluas melalui membaca, tetapi juga dunia batin kita. Setiap buku atau artikel yang kita baca seakan menambah lapisan-lapisan baru dalam pikiran kita dengan membuka ruang untuk refleksi dan introspeksi.
Dengan membaca, kita belajar lebih banyak tentang diri kita sendiri, memahami emosi, keinginan, dan ketakutan yang kadang tersembunyi dalam pikiran kita tanpa disadari.
Dalam membaca, kita tidak hanya menemukan jawaban, tetapi juga pertanyaan yang lebih dalam dan penting untuk kita jelajahi serta menyelam dalam keindahan kata.
Membentuk Identitas dan Menyuarakan Pemikiran
Sementara membaca memberi kita pengetahuan, menulis adalah cara kita menyuarakan apa yang telah kita pelajari dan pikirkan.
Menulis bukan hanya sekedar menyalin informasi yang ada, tetapi merangkai kata-kata untuk mengungkapkan perasaan, gagasan, dan pandangan kita dengan cara yang paling personal.
Menulis memungkinkan kita untuk menemukan dan membentuk identitas kita sebagai individu. Dalam setiap tulisan, ada jejak-jejak pemikiran dan perasaan yang bisa jadi tidak akan pernah kita sadari apabila tidak ditulis.
Menulis juga adalah cara untuk memproses dunia yang kita hadapi. Kadang-kadang, dalam kebingungan dan kegelisahan, kata-kata di atas kertas bisa menjadi sarana untuk melepaskan perasaan.
Dalam proses menulis, kita belajar untuk menjelaskan ide-ide kita dengan jelas, menata pikiran agar lebih terstruktur, dan melatih kesabaran dalam memilih kata-kata yang tepat.