Ini bukan hanya transisi dalam dunia kriminal, tetapi juga sebuah simbol dari perubahan sosial dan politik yang lebih besar.
Vito meski terkenal kejam, ia menjalankan bisnisnya dengan kode etik dan kebijaksanaan.
Vito adalah seorang pemimpin yang memahami dinamika kekuasaan dalam dunia yang keras, dan sering kali memilih untuk bernegosiasi dan membangun hubungan daripada sekedar menggunakan kekerasan.
Di sisi lain, Michael yang awalnya tidak tertarik dengan bisnis keluarganya. Namun, karena berbagai peristiwa dramatis seperti percakapan dengan ayahnya dan serangan terhadap keluarganya, Michael pun akhirnya turun tangan.
The Godfather Part IIÂ menunjukkan perubahan drastis dalam karakter Michael yang semakin kehilangan sisi kemanusiaannya seiring dengan peningkatan kekuasaan dan keputusan-keputusannya yang semakin brutal.
Perubahan ini mencerminkan sifat korosif dari kekuasaan itu sendiri, bahwa kekuasaan yang awalnya digunakan untuk melindungi keluarga dan menjaga stabilitas, lama-kelamaan justru menghancurkan segalanya.
Michael adalah figur tragis yang tak terhindarkan jatuh ke dalam perangkap kekuasaan yang dia coba hindari. Dan hal itu menjadi inti dari tragedi trilogi ini.
Dia menginginkan untuk keluar dari dunia kejahatan dan menjalani hidup yang lebih baik, tetapi justru terjerat oleh dunia mafia lebih dalam daripada sebelumnya.
Ini juga berfungsi sebagai kritik sosial terhadap bagaimana sistem hierarki dan ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari warisan keluarga dapat menghancurkan individu.
Moralitas, Kekuatan dan Pengkhianatan
Salah satu aspek yang membuat The Godfather begitu mendalam adalah eksplorasi moralitas dalam konteks dunia yang dipenuhi dengan kekerasan.