Dia adalah seorang figur patriarkal yang beroperasi dengan kode etik tertentu dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian moral.
Meskipun Vito menjalankan bisnis kejahatan, ia sangat menghargai keluarga dan menjaga tradisi serta martabatnya.
Dalam banyak hal, ini adalah sisi yang lebih lembut dari sistem yang penuh dengan kekerasan dan intrik.
Kendati demikian, ketika anak-anak Vito mulai mengambil alih kepemimpinan, terutama Michael Corleone (Al Pacino), kita menyaksikan perubahan drastis dalam dinamika keluarga dan pergeseran nilai-nilai yang ada.
The Godfather Part II menunjukkan perbedaan antara Vito muda yang berjuang untuk membangun kerajaan keluarga dengan Michael yang cenderung lebih kejam dan lebih terisolasi.
Keputusan-keputusan yang diambil Michael seperti pengkhianatan terhadap rekan-rekan dekatnya dan pembunuhan tanpa ampun, mencerminkan ketegangan antara mempertahankan kode moral keluarga dan kebutuhan untuk mengkonsolidasikan kekuasaan.
Michael menjadi figur yang lebih terpisah dari nilai-nilai keluarga yang diajarkan oleh ayahnya.
Di The Godfather Part III, yang sering dianggap sebagai penutupan yang lebih lemah dalam trilogi ini, Michael mencoba menebus dosa-dosa masa lalunya, tetapi pada akhirnya hanya menemukan bahwa dia tidak dapat melarikan diri dari sejarah keluarganya.
Keluarga Corleone yang pada awalnya dilihat sebagai kekuatan yang mendukung dan melindungi, akhirnya justru menjadi penghalang bagi Michael dan membawanya menuju kehancuran pribadi yang tak terhindarkan.
Dari Vito ke Michael
Triloginya juga mengisahkan transisi kekuasaan dalam keluarga Corleone, dari ayah, Vito, ke anak laki-lakinya yang paling muda, Michael.