Kendati demikian, kontribusi PMII terhadap kemanusiaan bukan hanya sekedar aksi sosial, tetapi juga dalam membentuk karakter para anggotanya.
Melalui kegiatan internal seperti pengkaderan, PMII mengajarkan pentingnya menjadi manusia yang tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga peduli terhadap masyarakat luas.
Nilai-nilai seperti gotong royong, saling bantu-membantu, dan keadilan sosial menjadi landasan utama dalam setiap langkah PMII.
Anggota PMII tidak hanya dilatih untuk menjadi pemimpin di masa depan, tetapi juga menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap kemanusiaan.
Dalam hal ini, PMII mengajarkan bahwa kemanusiaan harus ditempatkan di atas segala perbedaan. Terlepas dari apakah kita berasal dari kelompok etnis, agama atau ras yang berbeda, kita semua adalah bagian dari kemanusiaan yang sama.
Inilah yang menjadi dasar bagi PMII dalam memperjuangkan nilai-nilai keberagaman, dengan meyakini bahwa dengan merayakan perbedaan, kita akan lebih kuat sebagai sebuah bangsa.
PMII sebagai Penggerak Toleransi dan Perdamaian
Di tengah konflik-konflik sosial yang kerap muncul di berbagai penjuru dunia dan kadang-kadang juga di Indonesia, PMII menjadi contoh bahwa toleransi dan perdamaian dapat dibangun melalui dialog yang konstruktif dan saling memahami.
PMII tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan mahasiswa dari berbagai latar belakang.
Dalam sejarahnya, PMII selalu berusaha mengedepankan pentingnya keberagaman dalam menjaga stabilitas sosial dan perdamaian.