Pemikiran dan Teologi Gus Dur
Salah satu aspek yang sangat menarik dalam biografi ini adalah penggambaran pemikiran dan pandangan Gus Dur terhadap agama, terutama Islam.
Gus Dur dikenal sebagai seorang intelektual yang mendalam pada bidang agama dan filsafat. Ia tidak hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang pemikir yang terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru, baik yang bersumber dari tradisi Islam maupun dari luar tradisi agama.
Gus Dur mengembangkan pandangan yang lebih moderat terhadap Islam, dengan menekankan pentingnya toleransi dan dialog antar agama.
Barton menggambarkan bahwa Gus Dur memiliki pandangan yang sangat inklusif dalam hal keberagaman agama dan budaya.
Gus Dur percaya bahwa Islam seharusnya tidak dijadikan alasan untuk memisahkan umat manusia, melainkan menjadi kekuatan pemersatu yang bisa mengatasi setiap perbedaan.
Salah satu contoh jelas dari pandangan Gus Dur ini adalah sikapnya yang tegas dalam memperjuangkan hak-hak minoritas, seperti umat Kristiani dan umat beragama lainnya di Indonesia.
Barton juga mengungkapkan bahwa Gus Dur menentang tafsir dan praktik Islam yang dianggapnya sempit dan tidak mengakomodasi perkembangan zaman.
Gus Dur menekankan bahwa Islam harus dilihat sebagai agama yang rahmatan lil alamin, yang memberi kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia tanpa memandang suku, ras, agama atau kepercayaan lainnya.
Gus Dur dan Demokrasi
Sumbangan terbesar Gus Dur adalah komitmennya terhadap demokrasi. Kendati lahir dan besar di Indonesia yang penuh dengan politik otoritarian, Gus Dur menjadi salah satu tokoh yang berani memperjuangkan hak-hak demokratis rakyat Indonesia.