Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tetralogi Buruh Karya Pramoedya Ananta Toer

16 Desember 2024   16:16 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:39 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Annelies adalah representasi dari ketidakadilan sosial di kalangan kaum perempuan, kendati berasal dari kalangan bangsawan Belanda, tetap menjadi korban dari ketidakadilan patriarki dan kolonialisme.

Perempuan di sini bukan hanya menjadi objek yang diperebutkan antara Minke dan kekuatan kolonial, tetapi juga menjadi figur yang memperlihatkan kesenjangan gender yang ada di tengah masyarakat yang terjajah.

Minke dan Annelies, meskipun berasal dari latar belakang yang sangat berbeda, mengalami tekanan dari sistem sosial yang dibentuk oleh kolonialisme.

Dalam narasi ini, Pramoedya mengajak pembaca untuk melihat betapa kuatnya pengaruh patriarki, baik dalam masyarakat kolonial maupun masyarakat pribumi.

Selain Annelies, karakter perempuan lainnya seperti Nyai Ontosoroh, juga menjadi figur penting dalam cerita. Nyai Ontosoroh adalah simbol dari perempuan pribumi yang menderita akibat ketidakadilan kolonial.

Ia diposisikan sebagai  'nyai' atau gundik, namun dia juga menunjukkan kekuatan luar biasa dalam mengelola kehidupan dan mengambil keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi banyak orang.

Melalui tokoh Nyai Ontosoroh, Pramoedya menggambarkan perjuangan perempuan dalam sistem sosial yang sangat patriarkis dan diskriminatif.

Makna Perjuangan dalam Tetralogi Buruh

Pramoedya tidak hanya mengisahkan perjuangan fisik melawan penjajah, tetapi juga perjuangan ideologis yang lebih dalam.

Dalam Rumah Kaca, kita melihat perkembangan Minke yang semakin sadar akan peranannya dalam perubahan sosial dan politik Indonesia.

Minke menjadi seorang aktivis yang percaya pada pentingnya kesadaran kolektif untuk melawan ketidakadilan dan penindasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun