Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Literasi Keuangan, Over Confident, dan FOMO pada Gen Z di Indonesia

15 Desember 2024   15:37 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:40 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi literasi keuangan. (FREEPIK/RAWPIXEL.COM)

Pada era digital saat ini, Gen Z di Indonesia (lahir antara 1997 hingga 2012) menjadi kelompok yang sangat dinamis dalam mengadopsi teknologi dan berinteraksi dengan informasi.

Kendati demikian, mereka lebih mudah terhubung dengan dunia luar, dan generasi ini menghadapi tantangan besar dalam hal literasi keuangan, terutama yang berkaitan dengan fenomena over confident dan Fear of Missing Out (FOMO).

Kedua fenomena ini yang erat kaitannya dengan psikologi dan perilaku finansial, dapat berdampak buruk jika tidak dikelola dengan bijak.

Tulisan ini akan membahas bagaimana literasi keuangan, over confident, dan FOMO mempengaruhi perilaku finansial Gen Z di Indonesia, serta bagaimana kita bisa melihat tantangan ini sebagai peluang untuk pembelajaran dan perkembangan ekonomi yang lebih sehat.

Literasi Keuangan Gen Z di Indonesia

Literasi keuangan adalah kemampuan individu untuk memahami dan menggunakan berbagai konsep finansial dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah survei yang dilakukan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah dengan angka literasi keuangan sebesar 38,03% (OJK, 2020).

Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang Indonesia, termasuk Gen Z, masih memiliki pengetahuan yang terbatas tentang bagaimana mengelola uang, berinvestasi, dan merencanakan keuangan jangka panjang.

Di sisi lain, Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi digital yang memungkinkan akses cepat ke informasi.

Mereka dapat dengan mudah mencari informasi terkait keuangan melalui internet, media sosial, atau aplikasi perbankan. Namun, informasi tersebut sering kali tidak terverifikasi atau bahkan menyesatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun