Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia | Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Nasional

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Kegagalan Airin Pada Pilkada Banten 2024 adalah Sebuah Kesuksesan?

2 Desember 2024   12:08 Diperbarui: 26 Desember 2024   18:32 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Banten, dengan keanekaragaman suara dan pengaruh politik yang tersebar, Airin mungkin kekurangan koalisi yang solid dan dapat menarik massa pemilih dari berbagai kalangan.

Sementara calon lain yang mungkin tidak sepopuler Airin, tetapi memiliki dukungan politik yang lebih kuat dan berhasil memanfaatkan situasi tersebut sehingga membalikkan keadaan dengan memperoleh suara yang lebih besar darinya.

Apakah Kegagalan ini Sebenarnya Keberhasilan Tersembunyi?

Lalu apabila kita sedikit lebih sarkas, apakah kegagalan Airin sebenarnya merupakan keberhasilan yang tersembunyi? Sebuah pembebasan dari tanggung jawab politik yang jauh lebih rumit daripada yang kita bayangkan?

Kemenangan dalam Pilkada sering kali lebih rumit daripada sekedar duduk di tampuk kekuasaan sebagai Gubernur dan meresmikan berbagai mega proyek.

Pemimpin yang menang, sering kali terjebak dalam birokrasi dan politik yang mengikat. Sementara mereka yang gagal, sering kali bebas untuk menjadi figur yang dihormati tanpa harus terjerat dalam perangkap politik yang tidak menguntungkan.

Pada akhirnya, kita bisa melihat bahwa kekalahan Airin dalam Pilkada Banten bukan sekedar kegagalan, melainkan sebuah pelajaran penting tentang bagaimana politik lokal di Indonesia lebih kompleks dari yang tampak di permukaan.

Untuk Airin, mungkin inilah waktu yang tepat untuk mundur sejenak dan merenungkan kembali arah politiknya. Siapa tahu, dengan tidak terpilih menjadi Gubernur, Airin malah mendapatkan kesempatan untuk merancang langkah politik berikutnya yang lebih cerdas, strategis, dan menyentuh hati masyarakat.

Penulis ucapkan demikian sebagai pelipur lara dan pemanis di tengah pahitnya kekalahan serta terjungkalnya Airin dalam gelanggang politik lokal. Namun apapun itu, suara rakyatlah yang menentukan kemenangan. Berbahagialah Rakyat!

Referensi

Nurhayati, I.,& Setiawan, A. (2022). Politik Lokal dan Dinamika Pemilihan Kepala Daerah: Studi Kasus di Jawa. Jurnal Politik Indonesia, 27(2), 113-127.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun