Mohon tunggu...
Muhammad Padisha
Muhammad Padisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apapun yang terjadi, tetaplah menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

145 Meter Harapan, Kisah Joachim Neumann dan Pelarian Tersukses Tembok Berlin

31 Juli 2024   19:03 Diperbarui: 3 September 2024   23:19 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada malam pertama, sebanyak 28 orang melarikan diri dengan selamat. Selanjutnya, pada tengah malam di malam kedua, 29 orang lainnya berhasil lolos. Sesaat setelah itu, muncul dua orang tidak dikenal. Mereka mengatakan bahwa mereka harus menjemput teman mereka yang sedang menunggu tak jauh dari lokasi tersebut.

Ternyata mereka muncul kembali bersama seorang penjaga perbatasan. Perkelahian pun tak terelakkan. Tembakkan terjadi antara seorang penggali dengan penjaga. Untungnya, penggali tersebut berhasil selamat dan berlari kembali melalui terowongan.

Di bawah langit malam Berlin yang kelam, Joachim Neumann dan para penggali lainnya akhirnya berhasil melakukan tugasnya dengan baik, sekaligus mencatatkan kisahnya dalam tinta sejarah.

Pada akhirnya, bukan hanya terowongan yang mereka gali, tetapi juga jalan menuju masa depan yang lebih bebas dan penuh harapan. 

Begitulah kisah para pelarian yang dengan gigih menggali jalan mereka menuju kebebasan, meninggalkan sejarah yang abadi di balik perkasanya Tembok Berlin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun