Pada malam pertama, sebanyak 28 orang melarikan diri dengan selamat. Selanjutnya, pada tengah malam di malam kedua, 29 orang lainnya berhasil lolos. Sesaat setelah itu, muncul dua orang tidak dikenal. Mereka mengatakan bahwa mereka harus menjemput teman mereka yang sedang menunggu tak jauh dari lokasi tersebut.
Ternyata mereka muncul kembali bersama seorang penjaga perbatasan. Perkelahian pun tak terelakkan. Tembakkan terjadi antara seorang penggali dengan penjaga. Untungnya, penggali tersebut berhasil selamat dan berlari kembali melalui terowongan.
Di bawah langit malam Berlin yang kelam, Joachim Neumann dan para penggali lainnya akhirnya berhasil melakukan tugasnya dengan baik, sekaligus mencatatkan kisahnya dalam tinta sejarah.
Pada akhirnya, bukan hanya terowongan yang mereka gali, tetapi juga jalan menuju masa depan yang lebih bebas dan penuh harapan.Â
Begitulah kisah para pelarian yang dengan gigih menggali jalan mereka menuju kebebasan, meninggalkan sejarah yang abadi di balik perkasanya Tembok Berlin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H