Mohon tunggu...
M. Nur'alim
M. Nur'alim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Teacher, Blogger, Bekerja di SMP Negeri 25 Solo, pengelola di http://edupai.web.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keluarga Jadi Titik Awal Revolusi Mental

31 Agustus 2015   11:41 Diperbarui: 31 Agustus 2015   11:41 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Fungsi Ekonomi

Keluarga sejahtera merupakan harapan kita bersama. Kesejahteraan diukur dengan tingkat ekonomi baik itu produksi, distribusi maupun konsumsi. Hendaknya keluarga tidak hanya menjadi tempat konsumsi terbesar, namun juga bisa dikembangkan menjadi tempat untuk melakukan kegiatan ekonomi lainnya seperti produksi dan distribusi. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi produktif berbasis keluarga dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Melalui fungsi ini, keluarga bisa memiliki sikap kreatif, inovatif, hemat, cermat, disiplin, tekun dan ulet. 

8. Fungsi Lingkungan

Keluarga menjaga kelestarian makhluk hidup. Keluarga yang kuat akan meninggalkan generasi yang dapat menjaga keberlangsungan kehidupan yang berkelanjutan, sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan generasi di masa datang.

Melalui 8 fungsi keluarga dapat terbentuk keluarga-keluarga yang memiliki karakter. Keluarga yang berkarakter menjadi pondasi kuat untuk membangun mental bangsa. Dari sinilah, revolusi mental dimulai. Karakter dan mental bangsa perlu dimiliki oleh setiap keluarga Indonesia. Janganlah keluarga-keluarga Indonesia memiliki mental tempe. Mereka harus memiliki mental yang dapat melahirkan generasi penerus yang bermental baja.

Pemahaman pentingnya fungsi keluarga ini perlu dimiliki setiap orang, baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum berkeluarga. BKKBN memiliki program untuk kedua kelompok masyarakat ini. Bagi masyarakat yang telah berkeluarga, BKKBN memiliki program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan lainnya.

Bagi kelompok yang belum berkeluarga, ada program yang disebut BKR (Bina Keluarga Remaja). BKKBN juga memperkenalkan program GenRe, Generasi Berencana, bagi generasi-generasi muda yang tentu memiliki rencana untuk hidup mereka di masa mendatang. Generasi muda inilah yang perlu diberikan pemahaman akan pentingnya fungsi keluarga, sebagai modal ilmu dan pemahaman untuk merencanakan hidup berkeluarga bagi masa depan mereka.

Perspektif Agama dan Budaya

Keluarga tidak boleh dipandang remeh dalam pembangunan mental bangsa. Oleh karena itu, keluarga tidak luput dari perhatian ajaran agama dan maupun keluhuran nilai-nilai budaya.

Dalam perspektif agama, keluarga sangat penting. Islam melarang umatnya untuk meninggalkan generasi yang lemah. Sebagaimana firman Allah dalam Surah An-Nisa ayat 9:

"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun