Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Erotomania, Gangguan Delusional Merasa Dicintai padahal Hanya Khayalan Belaka

4 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:44 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi erotomania (Pexels/TRINITY KUBASSEK)

Sebenarnya dari beberapa gejala diatas rasanya cukup normal dirasakan orang yang sedang jatuh cinta. Namun, situasi ini berbeda karena kita sedang membahas erotomania. Ada perasaan tidak nyaman dirasakan orang yang menjadi obsesi seseorang dengan erotomania.

Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Begitu pula dengan erotomania, tidak mungkin hal ini terjadi kalau tidak ada penyebab.

Penyebab erotomania belum diketahui secara pasti. Namun, penyebab genetik, lingkungan serta psikologis yang paling berpengaruh.

Hal ini diperparah dengan adanya media sosial. Akses informasi yang tidak terbatas membuat khayalan penderita erotomania semakin liar. Dia bisa melihat aktivitas orang yang disukainya tanpa harus bertemu secara langsung.

Penderita erotomania masih bisa disembuhkan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati erotomania.

Pertama, Psikoterapi

Konsultasi dengan dokter, Sumber [Halodoc]
Konsultasi dengan dokter, Sumber [Halodoc]

Terapi perilaku kognitif adalah salah satu terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi erotomania. Seorang terapis akan mengajarkan pasien cara menggali penyebab dari emosi dan perasaan yang sedang ia rasakan.

Melakukan terapi ini secara berulang akan memberikan dampak yang baik untuk penderita erotomania. Ia akan lebih mampu mengontrol perasaannya sendiri.

Kedua, Konsumsi Obat-obatan

Cara selanjutnya adalah dengan konsumsi obat-obatan. Penderita erotomania akan diberikan obat antidepresan atau pengendali suasana hati. Tentu hal ini tidak boleh terlepas dari pantauan dokter agar tidak melebihi dosis yang di anjurkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun