Hal ini bisa diakibatkan oleh dua hal. Pertama, teman kita orangnya baperan (bawa perasaan). Kedua, candaaan kita memang keterlaluan.
Hadih maja ini menjadi sebagai pengingat agar ketika bercanda janganlah berlebihan. Tempatkan segala sesuatu sesuai porsinya masing-masing. Tidak ada yang salah dengan bercanda. Namun, disisi lain kita juga perlu melihat serta memahami keadaan teman yang kita ajak bercanda.
Begitulah yang diajarkan dalam hadih maja ini. Jangan bercanda berlebihan, bisa jadi itu menjadi pemicu sebuah pertengkaran.
Nah begitulah beberapa contoh hadih maja serta pemaknaannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai penutup, hadih maja merupakan sebuah budaya serta sastra lisan yang patut diapresiasi oleh semua pihak. Terlebih bagi masyarakat Aceh, kita harus bangga dengan warisan budaya dan adat dari indatu kita.
Baca Juga :Samadiah, Ritual Keagamaan Masyarakat Aceh Mendoakan Orang Meninggal
Sekian
Terimoeng geunaseh
Aceh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H