Makanya perumpamaan "orang lain memakan cabe tapi kita yang kepedasan", cocok untuk menggambarkan sifat orang yang suka iri.
Hadih maja ini juga menjadi sebuah nasihat untuk diingat dan dijadikan renungan bagi semua kalangan. Sungguh betapa buruknya seorang manusia jika sifat iri dengki terus dipelihara.
Sebagai seorang manusia yang beragama, bukankah kita akan turut merasa senang ketika melihat sahabat dan teman-teman kita menjadi sukses?
Segala Sesuatu yang Terjadi adalah Ketentuan Tuhan
Langkah, raseuki, peutumon, maot, hana kuasa geutanyoe hamba. Artinya adalah langkah, rezeki, jodoh, dan maut sebagai hamba kita tidak berkuasa.
Hadih maja yang satu ini mengajarkan kita bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi tidak terlepas dari kuasa Tuhan. Mulai dari langkah, rezeki, jodoh dan maut tidak ada yang mampu mengatur, semuanya adalah rahasia Tuhan yang masih disembunyikan.
Sebagai seorang hamba, kita hanya mampu berusaha melakukan segala macam kebaikan dan berdoa atas apa yang diharapkan.
Hadih maja juga turut menjadi pengingat diri agar selalu mengingat Tuhan. Karena sungguh, sebagai manusia kita bukanlah apa-apa.
Jangan Bergurau Berlebihan
Asai cabok nibak kude, asai pake nibak seunda. Artinya begini borok berasal dari kudis, sedangkan pertengkaran berasal dari senda gurau.
Kita tentu sering bersenda gurau dengan teman kita, kan? Saya yakin pasti di antara kita ada yang mempunyai pengalaman yang tidak mengenakkan soal ini. Akibat dari bergurau berlebihan, pertengkaran pun terjadi.