Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yuk, Kenali Penyebab "Sibling Rivalry" pada Anak-anak dan Simak Tipsnya di Sini!

9 April 2021   02:13 Diperbarui: 9 April 2021   17:06 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dua Keponakan Saya [Dokpri]

Mereka yang hampir seumuran cenderung lebih suka menghabiskan waktu bersama. Baik ketika bermain, istirahat dan sebagainya mereka akan selalu berdua.

Layaknya dalam serial film animasi Upin dan Ipin. Begitulah kurang lebih kebersamaan dan perselisihan antara mereka. 

Menghabiskan waktu bersama dalam jangka waktu yang lama sebenarnya cukup baik. Selain mudah dijaga, bermain bersama juga membuat mereka cepat akrab dan kompak.

Namun, kita juga mesti mengingat, kelamaan bermain bersama juga bisa memancing pertikaian, apalagi pada anak-anak. Saling berebut mainan, main kejar-kejaran bisa juga berakhir dengan perkelahian.

Penyebab Kedua, Timbulnya Rasa Cemburu
Anak-anak memerlukan perhatian orangtua lebih banyak dibanding ketika dewasa. Apalagi jika masih berumur di bawah sepuluh tahun. Perhatian penuh dari orangtua begitu berarti buatnya.

Namun apa yang terjadi jika anak yang berumur masih lima tahun tiba-tiba harus berbagi kasih sayang orangtua dengan adiknya yang lain? Pasti dia akan sulit menerimanya. Apalagi jika kedua orangtuanya lebih memerhatikan adiknya dibanding dirinya. Rasa kesal dan cemburu pasti akan menghiasi harinya.

Berawal dari sinilah sibling rivalty terjadi. Dia akan berusaha menarik perhatian kedua orangtuanya dengan beribu cara. Menangis dengan masalah-masalah yang sepele. Mengganggu adiknya ketika sedang tidur, begitulah caranya menarik perhatian orangtua.

Penyebab Ketiga, Cara Mengasuh Anak yang Salah
Ini adalah penyebab ketiga, orangtua salah cara dalam mengasuh anaknya. Setiap orangtua punya cara sendiri dalam mengasuh anaknya. Contoh pola asuh yang salah adalah ketika orangtua terlalu keras dan kaku pada anaknya.

Misalnya seperti dalam memberikan hukuman. Ketika anak sulung yang mendapat hukuman, dia akan merasa dipermalukan, sehingga timbullah rasa cemburu dan marah yang kemungkinan besar akan dilimpahkan kepada si bungsu. Kemudian terjadilah perkelahian.

Penyebab Keempat, Permasalahan dalam Keluarga
Sadar atau tidak, anak-anak merupakan peniru yang sangat ulung. Mereka cenderung cepat mengikuti apa yang sering mereka lihat. Dalam hal ini misalnya ketika melihat orangtuanya bertengkar ketika sedang ada masalah.

Hal ini kemudian akan dipraktikkan juga ketika sang anak sedang bertikai dengan adiknya. Dia akan melakukan hal yang sama seperti yang orangtuanya lakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun