Mohon tunggu...
Muhammad Nabil Ramadhani
Muhammad Nabil Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Indonesia Program Studi Ilmu Psikologi

Seorang mahasiswa tingkat kedua Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibuk, Sebuah Novel Mengenai Kasih Sayang Sebuah Keluarga, Khususnya Ibu

10 Maret 2021   05:51 Diperbarui: 10 Maret 2021   06:09 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ulasansiayi.wordpress.com

          Usaha keras yang dilakukan oleh Bapak dan Ibuk membuahkan hasil. Anak-anaknya berhasil menggapai pendidikan hingga jenjang perkuliahan. Yang paling membanggakan adalah Bayek. Setelah Bayek lulus SMA, Bayek mendapatkan PMDK di Jurusan Statistika IPB. Demi membiayai Bayek ke Bogor, Bapak terpaksa menjual angkot.

          Akhirnya, Bayek pergi kuliah ke Bogor. Bayek menyelesaikan kuliahnya dalam empat tahun. IPK yang diraih Bayek sangat tinggi, 3.52, Bayek pun mendapat predikat lulussan terbaik dari jurusan MIPA.

          Begitu lulus, Bayek langsung melamar kerja di salah satu perusahaan. Ia pun diterima, mendapat panggilan untuk bekerja di Jakarta. Bayek termasuk karyawan yang sangat rajin. Semenjak menrima gaji pertamanya, Bayek selalu membaginya dengan keluarga di Batu. Tiga tahun sudah Bayek kerja di Jakarta. Ketekunan yang dilaksanakan Bayek selama ini membuahkan hasil. Bayek mendapat tawaran kerja di New York. Bayek pun langsung menerima tawarn tersebut.

          Bayek memulai hidup baru di New York. Tiga bulan pertamanya, Bayek didampingi Mbak Atik untuk beradaptasi. Namun di bulan ketiga, Mbak Atik memutuskan untuk pindah ke Australia. Kini Bayek benar-benar tinggal sendirian di New York. Bayek sangat merindukan keluarganya. Selain itu, kemampuan Bahasa Inggris Bayek menjadi tantangan tersendiri. Di minggu-minggu pertama, Bayek lebih banyak diam. Namun, Bayek tidak menyerah dengan keadaan. Ia terus meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya. Kinerja kerja Bayek pun sangat bagus, sehingga pada bulan keempat ia bekerja, Bayek menerima penghargaan "Employee of the Month". Bulan-bulan berikutnya, rasa percaya diri dan kinerja kerja Bayek meningkat, sehingga pada bulan kedelapan ia bekerja, Bayek kembali menerima penghargaan "Employee of the Month".

          Banyak tragedi yang terkadang membuat semangat Bayek menurun. Mulai dari perampokan ATM-nya hingga peristiwa yang sempat menggetarkan dunia, yaitu pesawat yang menabrak World Trade Center. Namun, semangat Bayek kembali muncul, kala mengingat keluarganya di Batu.

          Setahun Bayek bekerja, semua pekerjaan yang ia laksanakan memuaskan. Melebihi kapasitasnya sebagai data processing executive. Di bulan Januari 2001, Bayek dipromosikan menjadi senior data processing executive. Di awal tahun 2003, Bayek mendapatkan promo menjadi manager data processing executive. Setelah musim semi ketujuh, Bayek mendapat promosi lagi  menjadi director internal client management. 

          Sembilan musim panas dan sepuluh musim gugur telah dilewati Bayek. Bayek pun memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Ia memutuskan menulis kisah hidup keluarganya. Bayek pun memutuskan untuk berkarya, menjadi penulis. Tawaran yang diberikan kepada Bayek untuk kerja di Singapur ditolaknya.

          Namun, kabar duka menyelimuti keluarga Bayek. Dokter mengatakan bahwa kemungkinan besar, Bapak menderita jantung koroner. Sedangkan untuk hasil yang lebih pasti, harus menunggu hasil ronsen. Padahal, selama hidupnya Bapak tidak pernah menderita sakit berat. Dua hari kemudian, hasil ronsen Bapak keluar. Ternyata, ada pengapuran di jantung Bapak, bukan jantung koroner.

          Hari demi hari berlalu. Keadaan Bapak semakin melemah. Tubuhnya yang dahulu agak gemuk, menjadi kurus. Bapak juga sering merasakan sakit kepala yang luar biasa. Dokter pun menyarankan Bapak untuk diopname. Setelah delapan hari diopname, kondisi Bapak semakin membaik. Bapak berhasil melewati masa-masa kritisnya. Tetapi, tidak lama kemudian keadaan Bapak kembali melemah.

          Tepat pada hari Sabtu, 4 Februari 2012, pukul 02;30 pagi, Bapak menghembuskan nafas terakhirnya. Rini yang saat itu berada di sebalah Bapak langsung menangis. Ibuk langsung menangis begitu mendengar bahwa Bapak meninggal. Keempat anak lainnya langsung mendatangi kediaman Bapak secepatnya. Seluruh keluarga begitu terpukul dengan kepergian Bapak, terutama Ibuk. Ibuk lah yang menjadi motivasi utama Bapak untuk terus bekerja keras demi menghidupi keluarga.

          Cinta Ibuk telah menyelamatkan keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun