INVESTASI
Pilihan investasi yang aman berupa asset lancar, karena risikonya relatif rendah. Contoh asset lancar ini misalnya kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, investasi pasar uang, dan pendapatan tertangguh
Selain yang tersebut diatas, seseorang juga mempunyai pilihan berupa investasi jangka panjang, suatu langkah yang dilakukan untuk menanamkan asset dalam jangka waktu tertentu, berlaku lebih dari lima tahun. Untuk mencapai waktu yang maksimal maka membutuhkan waktu yang cukup lama. Artinya, investasi jangka panjang menaruh modal maupun asset untuk bekerja guna memperoleh penghasilan pasif.
Contoh dari investasi jangka panjang yaitu seperti dana pendidikan, biaya membeli hunian dan lain sebagainya.
Tujuan mempunyai investasi agar para investor yang sudah menaruh asetnya dalam jangka panjang, bisa mempunyai penghasilan tetap tanpa harus bekerja atau disebut passive income
AKTIVA
Aktiva tetap yaitu aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (menurut Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) Nomor 16 paragraf 5).
Aktiva tetap tak berwujud: atau intangible fixed assets adalah bentuk kekayaan perusahaan yang tidak memiliki bentuk fisik dan umumnya diperoleh dengan dikembangkan sendiri. Intangible fixed assets mencerminkan hak atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam bentuk jaminan tertentu yang menghasilkan pendapatan, seperti hak cipta, hak monopoli, hak paten, dan merek dagang.
Selanjutnya, bagi suatu perusahaan, apa saja yang dilakukan:
- ketika menganalisis kewajiban lancar:
Biasanya Perusahaan akan mencatat jumlah kewajiban lancar pada neraca keuangan, dengan meletakkannya sebelum kewajiban jangka panjang. Hal ini membantu perusahaan untuk memahami dan mengelola utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat dan utang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih lama.
- ketika menganalisis kewajiban jangka panjang:
Pertama, mempelajari dan mengevaluasi kontrol internal atas kewajiban jangka panjang.
Kedua, catat seluruh utang jangka panjang per tanggal neraca dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Jika ada utang leasing kendaraan, maka harga perolehan kendaraan dan utang leasing harus dicatat sesuai nilai tunainya.
Ketiga, tentukan apakah utang jangka panjang yang tercantum di neraca termasuk kewajiban perusahaan.
Selanjutnya, identifikasi utang jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aset yang dijaminkan.
Permasalahan berikutnya, yaitu apa yang dilakukan oleh Perusahaan ketika menganalisis kewajiban lain-lain:
Dalam menganalisis kewajiban lain-lain, perusahaan biasanya akan:
- Mengidentifikasi semua kewajiban yang ada, termasuk jangka pendek dan jangka Panjang
- Mengevaluasi kondisi keuangan terkait kewajiban tersebut, seperti jatuh tempo dan tingkat bunga.
- Memeriksa kontrak atau perjanjian yang terkait untuk memahami syarat dan ketentuan.
- Menghitung dampak kewajiban terhadap arus kas dan posisi keuangan perusahaan.
- Menilai risiko yang terkait dengan kewajiban dan bagaimana itu dapat mempengaruhi operasi perusahaan.
Selain 2 permasalahan yang telah disampaikan diatas, ada beberapa hal yang harus perusahaan lalukan ketika terjadi permasalahan pada kewajiban lancar:
- Manajemen kas
Manajemen kas yang efektif dapat membantu mengurangi risiko utang lancar. Hal ini dimungkinkan dengan membuat proyeksi arus kas yang akurat, mengelola aktiva dan utang lancar, dan memastikan bahwa kewajiban dan pembayaran lancar tidak terlalu tinggi.
- Menghindari pembelian berlebihan
Perusahaan harus berhati-hati untuk tidak melakukan pembelian berlebihan karena dapat menyebabkan masalah keuangan. Kebutuhan akan modal kerja harus diperhitungkan dan pembelian harus sesuai dengan arus kas yang tersedia.
- Memperluas sumber pendapatan
membantu mengurangi risiko utang lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan penjualan, memperluas pasar, mengembangkan produk baru, dan lainnya.
- Melakukan diversifikasi risiko
Diversifikasi risiko dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan utang lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan membagi investasi di berbagai jenis produk keuangan, seperti saham, obligasi, komoditas, dan lainnya.
- Mengontrol biaya operasional. Mengontrol biaya operasional dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan utang lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memperbaiki efisiensi operasional, dan mengurangi biaya overhead.
- Melakukan manajemen risiko
Melakukan manajemen risiko yang efektif adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko yang terkait dengan utang lancar.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, menganalisis dampak risiko, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko.
Berikutnya adalah yang harus dilakukan perusahaan ketika terjadi permasalahan pada kewajiban jangka Panjang, yaitu:
Pastikan membuat laporan keuangan yang detail agar bisa melakukan pengambilan keputusan terbaik pada bisnis dengan data keuangan yang faktual
LABA DITAHAN
Penulis menemukan istilah “laba ditahan” dan mencari tahu apa yang dimaksud dengan istilah tersebut.
Laba ditahan yaitu sisa laba yang telah dikurangi oleh dividen.
- Umumnya retained earning masuk dalam laporan keuangan perusahaan, tepatnya di bagian laba rugi.
- Retained earning dipengaruhi oleh dua unsur yaitu dividen perusahaan dan laba rugi perusahaan.
Rumus retained earning = (Laba ditahan periode awal + laba bersih) – (dividen tunai + dividen saham).
Sedangkan istilah laba tahun berjalan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya selama satu tahun fiskal.
- Sumber: Laba tahun berjalan berasal dari selisih antara pendapatan total dan semua biaya serta beban operasional yang terkait dengan aktivitas bisnis selama periode tersebut.
- Penggunaan: Penghitungan laba ini memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan dalam satu periode waktu dan dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan operasional perusahaan selama periode tersebut.
Selisih penilaian kembali aktiva tetap:
- Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap tersebut yang berlaku pada saat penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah.
- Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai ternyata tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur Jenderal Pajak menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva yang bersangkutan.
- Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal laporan perusahaan jasa penilai atau ahli penilai.
Stategi untuk mengelola retained earnings dengan efektif:
1. Perencanaan Keuangan
Buatlah rencana keuangan jangka panjang yang mencakup penggunaan retained earnings. Lakukanlah identifikasi tujuan keuangan perusahaan, seperti investasi dalam pertumbuhan, pelunasan utang, atau pembayaran dividen.
2. Pengalokasian Dana
Putuskanlah tentang seberapa banyak retained earnings yang akan dialokasikan untuk berbagai tujuan. Di dalamnya dapat mencakup alokasi untuk investasi dalam bisnis, pengembangan produk, penelitian dan pengembangan, atau diversifikasi.
3. Pertimbangkan Keadaan Eksternal
Pertimbangkan kondisi ekonomi dan industri saat mengelola retained earnings. Selama periode ketidakpastian ekonomi, Anda mungkin perlu mempertimbangkan mempertahankan cadangan keuangan yang lebih besar.
4. Perhitungan Dividen
Jika perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham, pastikan untuk menghitungnya dengan cermat dan berdasarkan pada kemampuan keuangan perusahaan. Dividen yang berlebihan dapat menguras laba ditahan yang dapat digunakan untuk pertumbuhan.
5. Pengendalian Biaya
Selalu perhatikan biaya dan efisiensi operasional. Mengelola biaya dengan baik dapat meningkatkan retained earnings dengan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
6. Pengukuran Kinerja
Gunakanlah metrik kinerja keuangan seperti Return on Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) untuk mengukur dampak pengelolaan retained earnings terhadap nilai saham perusahaan.
7. Transparansi Keuangan
Pastikanlah untuk selalu menjaga transparansi dalam pelaporan retained earnings kepada pemegang saham dan pihak yang berkepentingan lainnya. Informasi keuangan yang jelas dan teratur dapat membangun kepercayaan.
8. Manajemen Risiko
Pertimbangkan risiko yang terkait dengan penggunaan Laba Ditahan. Manajemen risiko yang tepat akan membantu melindungi aset perusahaan dan Laba Ditahan dari potensi kerugian.
9. Konsultasikan dengan Profesional Keuangan
Bekerjasamalah dengan akuntan atau penasihat keuangan yang kompeten dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik tentang pengelolaan retained earnings.
10. Evaluasi secara Berkala
Lakukan evaluasi berkala tentang bagaimana retained earnings digunakan dan apakah tujuan keuangan perusahaan tercapai. Sesuaikan strategi jika diperlukan sesuai dengan perkembangan perusahaan dan kondisi eksternal.
Pengelolaan retained earnings harus diintegrasikan dengan strategi bisnis perusahaan dan diarahkan pada mencapai tujuan jangka panjang. Dengan mengelola retained earnings secara bijaksana, perusahaan dapat memaksimalkan potensinya untuk pertumbuhan, stabilitas, dan pencapaian tujuan keuangan yang berkelanjutan.
Cara-cara yang patut diperhatikan untuk meningkatkan Laba Perusahaan:
1. Fokus pada Kualitas Produk
2. Menaikkan Penjualan
3. Mengurangi Budget
4. Perhatikan Perputaran Stok
5. Bijak Atur Strategi Penjualan