Selain 2 permasalahan  yang telah disampaikan diatas,  ada beberapa hal yang harus perusahaan lalukan ketika terjadi permasalahan pada kewajiban lancar:
- Manajemen kas
Manajemen kas yang efektif dapat membantu mengurangi risiko utang lancar. Hal ini dimungkinkan dengan membuat proyeksi arus kas yang akurat, mengelola aktiva dan utang lancar, dan memastikan bahwa kewajiban dan pembayaran lancar tidak terlalu tinggi.
- Menghindari pembelian berlebihan
Perusahaan harus berhati-hati untuk tidak melakukan pembelian berlebihan karena dapat menyebabkan masalah keuangan. Kebutuhan akan modal kerja harus diperhitungkan dan pembelian harus sesuai dengan arus kas yang tersedia.
- Memperluas sumber pendapatan
membantu mengurangi risiko utang lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan penjualan, memperluas pasar, mengembangkan produk baru, dan lainnya.
- Melakukan diversifikasi risiko
Diversifikasi risiko dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan utang lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan membagi investasi di berbagai jenis produk keuangan, seperti saham, obligasi, komoditas, dan lainnya.
- Mengontrol biaya operasional. Mengontrol biaya operasional dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan utang lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memperbaiki efisiensi operasional, dan mengurangi biaya overhead.
- Melakukan manajemen risiko
Melakukan manajemen risiko yang efektif adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko yang terkait dengan utang lancar.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, menganalisis dampak risiko, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko.
Berikutnya adalah  yang harus dilakukan perusahaan ketika terjadi permasalahan pada kewajiban jangka Panjang, yaitu:
Pastikan membuat laporan keuangan yang detail agar  bisa melakukan pengambilan keputusan terbaik pada bisnis dengan data keuangan yang faktual