Herbert Zettl ialah seorang Media Aesthetics, Produksi Video, dan Penyiaran Internasional
Herbert Zettl, Ph.D. mengajar selama 40 tahun di Departemen Seni Komunikasi Penyiaran dan Elektronik di Universitas Negeri San Francisco. Herbert Zettl, PhD, adalah penulis Sight Sound Motion: Applied Media Aesthetics, Buku Pegangan Produksi Televisi, Dasar-dasar Video, dan DVD interaktif, Lab Video Zettl. Selama di San Francisco State University, dia mengepalai Institut Komunikasi Media Internasional, dan sering menjadi pengajar di universitas dan pusat televisi di berbagai negara.
Untuk pengajarannya, ia menerima Penghargaan Pengajaran Terhormat Legislator Negara Bagian California dan Penghargaan Layanan Pendidikan Terhormat nasional dari Asosiasi Pendidikan Siaran.
Untuk kontribusinya pada profesi pertelevisian, dia dilantik ke dalam Lingkaran Perak dan Emas dari Akademi Seni dan Sains Televisi Nasional, Bab California Utara.
1. Preproduction Planning : From Idea to Script
a. Program Ideas
Seluruh jenis program televisi yang disajikan kepada pemirsa harus diawali dengan ide atau konsep.Bisa berupa : Cartoons, Children, Comedy, Current affairs, Documentaries, Drama - including comedy, Education and How-to-Do-it, News, Public participation (including programs with audiences), Presentation of TV shows, Serials and Series, Trailers and promotions - these can be vastly better, Non-commissioned programs, Problems to solve
b. Production Models
Adalah suatu metode untuk melihat langsung keterkaitan antara ide yang sudah ada dan apa yang diharapkan bisa terjadi pada audiensi yang dituju, seperti: bentuk produksi lainnya. Production models tidak dilihat langsung berlanjut pada proses produksi, tetapi langsung mengarah pada bentuk komunikasi yang efektif kepada audiensi yang dituju.The Effect to Cause Production Model yang dikemukan oleh Zettl sebagai contoh, merumuskan proses pra produksi yang ringkas dan membuat aktivitas produksi televisi lebih efisien serta langsung mencapai goal yang direncanakan.
c. Program Proposal
Setelah mendapatkan kejelasan ide, bagaimana proses menyampaikan pesan dapat dikemukan. Maka langkah selanjutnya siap dituangkan dalam proposal. Proposal program televisi, minimum harus memiliki beberapa informasi penting yang akan memudahkan pada saat melakukan presentasi dan pengertian bagi yang berkepentingan terhadap program tersebut, yang terdiri:Judul programObjetif/ TujuanTarget audiensiFormat programTreatment/angle/synopsisMetode produksi/ sistem produksiBudgeting/ Perkiraan biaya
d. Budget
Merupakan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk produksi. Pada tahap ini produser menetapkan berapa biaya produksi. Dari biaya sewa alat hingga honor para kru
e. Presenting the Proposal
Preparing BudgetPada pemaparan biaya dilakukan perencanaan biaya dalam 3 (tiga) tahapan seperti: pra produksi, produksi, paska produksi.Presenting the ProposalProposal siap untuk dipresentasikan.Writing the ScriptPenulis naskah harus menerjemahkan ide yang selanjutnya akan divisualisasikan oleh director (program director/ pengarah acara).
f. Writting the Script
Merupakan tahapan penulisan naskah program berdasarkan ide dan seluruh rangkaian yang sudah direncanakan.
2. Preproduction Planning: Coordination
 - Premits  and Clereance Promotion
Sebagian besar produksi melibatkan sarana umum yang tidak ada hubungannya dengan stasiun televisi, di mana tempat produser atau pengisi acara/pemain bekerja. Perencanaan administrasi perizinan akan mendukung lancarnya produksiPromotionPromosi program dilakukan dengan promosi off air dan promosi on air.Promosi off air seperti : media cetak, internet, billboard, transit, media penyiaran, pamflet/ brosur, dan spanduk.Promosi on air seperti: trailer, teaser, sumper impose, running text, tag on, promo contuinity
3. Line Production: Host and Watchdog
Setelah poin-poin diatas dipenuhi, maka seorang produser dapat menghubungi line produser agar dapat mengambil alih tugas untuk bertanggung-jawab pada keseharian produksi. Line produser akan mengurusi berbagai keperluan yang berkaitan dengan produksi
4. Post Production Activities
Setelah fase produksi selesai maka selanjutnya adalah fase post production , kecuali produser yang bertanggung jawab melakukan live broadcast production. Maka program diproduksi langsung dan disiarkan saat itu juga dengan tingkat konsentrasi dan kehati-hatian yang tinggi. Jika produksi live on tape (rekaman), maka harus berkoordinasi dengan bagian post production editing.Postproduction EditingPada fase ini master shooting akan diedit. Hal-hal yang dilakukan antara lain: mixing audio, subtitling, color correction, dan sebagainya.
Evaluation& Feedback Record Keeping
Pada fase ini meminta sebanyak mungkin feedback agar dapat diperbaiki .Record KeepingData-data adalah sumber yang sangat penting sehingga perlu untuk disimpan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H