Mohon tunggu...
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi Mohon Tunggu... Penulis - Pengen Manfaat aje

Aku suka nulis, bagiku penulis dihargai, baik dari pikiran, harapan, jiwa, nurani, serta ide. Segala yg ada dalam tubuh kita, kita sampaikan. Aku nulis dan suka kayak hamka, apalagi bang pi'ie. Nulis, dan terus membela kebenaran. Kayak pendekar dan jago yang membela segala prinsip kebenaran. Celengireng yang berdosa dan banyak nyampah kayak aye juga bisa bergune nih. Celeng yang busuk dan bersiung mampu mengubah keadaan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terhempas dan Tertemukan

8 Maret 2022   21:01 Diperbarui: 8 Maret 2022   21:02 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Febriana: hamba sedia mencintai kakang.

Fi'ie: aku merasa rindu melihat pundakmu yang putih bersih itu. Mengkilap sekali.

Febriana: (membuka selendang pundak) lihatlah kakang jika kakang mau.

Fi'ie: (menahan tangan Febriana) jangan, belum saatnya. Sampai kita bertemu dengan Kyai Rizal yang akan kuminta menikahkan kita. Temanku itu pasti mau.

Fi'ie menemui Kyai Rizal di padepokan Thoriqotul.

Kyai Rizal: ada apa sahabatku?

Fi'ie: aku ingin kau menikahkanku dengan Febriana.

Kyai Rizal: mantan murid padepokan sini, sekaligus muridmu?

Fi'ie: betul, kawan.

Kyai Rizal: beruntung tenan kawanku ini. Sudah tampan, ahli sastra, dan Febriana mencintai kamu.

Fi'ie: apakah Arjuna harus melupakan Subadra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun