karena pada tahun 80-an masyarakat masih harus berjalan kaki sejauh hampir 20 kilo meter menuju jalan raya. Â Sekarang sudah ada jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan. Tapi pemerintah entah kemana. Â baik pemerintah kabupaten, provinsi apalagi pemerintah pusat.Â
Mereka hanya sibuk dengan urusan nereka masing masing dan daerah ini tetap tidak dapat perhatian. Masyarakat didaerah ini memang tangguh menghadapi keadaan. Dalam kondisi seperti itu masyarakat masih saja tetap optimis pada kehidupan.Â
Mereka tetap yakin suatu saat akan ada seorang yang mampu memperjuangkan mereka. Â Hal itu dilihat dari tingkat pendidikan masyarakatnya. Mereka terus melahirkan anak yang jadi sarjana bahkan sudah ada yang jadi profesor.Â
Diakuinya daerah ini sebagai daerah belanegara kembali membawa setitik harapan yang selama ini hampir sirna. Tapi kapan pengakuan tersebut akan mensejahterakan masyarakat.
Apa mungkin yang diharapkan dari daerah ini hanya sebagai benteng, Â ketika negara rusuh penyelamat negara mengendalikan pemerintahan dari sini. Â Atau hanya mengharapkan kekayaannya saja, Â karena sudah tersiar kabar emas dari negeri terpencil ini akan ditambang lagi.Â
wallahualam.Â
Â