Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Afifudin
Muhammad Irfan Afifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - FMIPA Universitas Indonesia, NPM 2006527696

Penulis Naturalis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ilmu Pengetahuan Hayati: Modal Sekaligus Katalisator Kemajuan Indonesia

8 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   20:41 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kosta Rika sendiri diketahui dapat memanfaatkan keanekaragaman hayati yang melimpah dalam bentuk penerapan ekowisata terpadu dan sektor bioteknologi berkelanjutan sehingga dapat menarik banyak investasi besar tingkat global dan mendorong inisiatif penelitian yang inovatif. 

Ekowisata Hutan Kosta Rika. Sumber Ilustrasi: medicaltravelmarket.com
Ekowisata Hutan Kosta Rika. Sumber Ilustrasi: medicaltravelmarket.com

Dengan melihat kesuksesan negara-negara tersebut, kita dapat belajar banyak untuk selanjutnya mengadopsi strategi praktik-praktik terbaik yang sesuai dengan kondisi di Indonesia, sehingga menjadi sangat penting untuk memperkuat kolaborasi dengan lembaga-lembaga penelitian internasional, mendorong kemitraan pemerintah-swasta, dan berinvestasi pada infrastruktur yang canggih. Langkah-langkah ini akan membantu menjembatani kesenjangan dan memosisikan Indonesia sebagai pusat regional dalam revolusi terobosan ranah ilmu hayat.

2) Pengembangan dan Investasi pada Sumber Daya Manusia

Ada banyak sekali potensi pekerjaan seputar bidang ilmu hayat yang bisa diterapkan di Indonesia, mulai dari penelitian dan pengembangan bioteknologi mutakhir hingga kewirausahaan dan pembuatan kebijakan. Agar dapat memanfaatkan potensi pekerjaan dari ilmu pengetahuan hayati secara maksimal di Indonesia, kita perlu berfokus pada pengembangan sumber daya manusia terlebih dahulu. 

Kita dapat berkaca pada negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Korea Selatan, dan Jepang yang telah membuat kemajuan besar dalam bidang ilmu pengetahuan hayati untuk mendapatkan inspirasi. Singapura, contohnya, telah memiliki lembaga penelitian kelas dunia seperti Biopolis sebagai pusat ilmu biomedis yang menarik talenta-talenta praktisi ilmu hayat terbaik dari seluruh dunia. 

Kantor Biopolis, Singapura. Sumber Ilustrasi: dreamofacity.com
Kantor Biopolis, Singapura. Sumber Ilustrasi: dreamofacity.com

Dengan berinvestasi pada proyek-proyek serupa dan menawarkan peluang penelitian yang kompetitif, bangsa kita dapat menciptakan kelompok ilmuwan, pengusaha, dan pembuat kebijakan berbakat yang dapat mendorong inovasi ilmu pengetahuan hayati ke depan. 

Investasi pada pendidikan berkualitas, program pengembangan keterampilan, pembangunan infrastruktur penelitian yang memadai, dan peluang penelitian yang beragam juga akan menciptakan banyak tenaga kerja berbakat, terampil, dan inovatif di berbagai bidang seperti bioteknologi, farmasi, dan konservasi lingkungan yang terus bermunculan di Indonesia. Hal ini tidak hanya akan membantu dan menopang pertumbuhan ekonomi negara ini, tetapi juga memberikan kekuatan bagi masyarakat Indonesia untuk membuat perubahan positif dan meningkatkan kualitas hidup kita semua.

3) Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Kenyataan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbanyak dan paling beragam di seluruh dunia seharusnya menjadi bekal dan keuntungan utama bangsa ini untuk terus bertumbuh dan berkembang menjadi negara adidaya sumber daya hayati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun