Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pemerhati Pendidkan dan Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Konflik dalam Kehidupan dan Manajemen Konflik yang Konstruktif

17 Maret 2023   23:42 Diperbarui: 17 Maret 2023   23:49 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada beberapa metode dalam manajemen konflik yang konstruktif untuk menciptakan suasana dalam organisasi berlangsung dinamis, yaitu metode akomodatif, menghindar, kolaborasi, kompromi, kompetisi dan konglomerasi.[1]

a. Akomodatif

Metode ini memposisikan pimpinan atau manajer sebagai penengah dan pendamai para pihak yang terlibat konflik dengan membuka diri untuk menerima dan menampung seluruh aspirasi dan pendapat dari pihak yang berkonflik, sehingga konflik dapat dikendalikan dan dimasukkan pengaruh positifnya bagi kemajuan perusahaan.

b. Menghindar dari Konflik

Strategi ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah dan menghindari potensi konflik. Di sini, seseorang dituntut untuk memiliki kepekaan dan daya analisis yang tajam dengan mampu mengidentifikasi adanya berbagai hal yang dapat mengakibatkan konflik, sehingga bisa mengambil kebijakan yang tepat sebelum terlanjur terjadi konflik.

c. Kolaborasi

Metode ini berupaya memecahkan konflik dengan cara membiarkan semua pihak yang terlibat konflik untik merundingkan bersama atau berkolaborasi dalam mencari dan menemukan penyelesaian yang menyeluruh. Pihak-pihak yang terlibat konflik harus terbuka dan berusaha mencari penyelesaian yang bijaksana dan adil yang dapat diterima oleh semua pihak. Namun sistem kolaborasi ini hanya akan efektif bila kedua belah pihak bisa menyepakati tujuan bersama.

d. Kompromi

Metode kompromi ini penyelesaian konflik dilakukan dengan upaya untuk mencapai kompromi, yakni masing-masing pihak yang terlibat konflik bersedia meminimalkan atau mengurangi tuntutan, keinginan atau kehendak, sehingga menghasilkan titik temu yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Metode ini merupakan metode manajemen konflik yang paling umum dilaksanakan dengan tujuan dapat memenangkan semua pihak dan tidak ada yang merasa dirugikan.

e. Kompetisi

Metode kompetisi diterapkan dengan cara membiarkan kedua belah pihak yang terlibat konflik untuk dapat berkompetisi secara sehat. Pimpinan/manajer bertindak sebagai penengah atau 'wasit' yang memantau dan mengawasi kedua belah pihak. Hal itu dapat didorong dengan pemberian bonus dan penghargaan bagi siapa yang berhasil menunjukkan prestasi yang tinggi. Jika persaingan dapat dipertahankan pada level yang tinggi dan sehat maka akan dapat mengarah pada konflik yang positif dan produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun