1. Manfaat Konflik dalam Kehidupan Manusia
Konflik dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketidakharmonisan karena terjadi perselisihan atau percekcokan baik antarindividu, internal suatu kelompok atau eksternal. Konflik itu sering diidentikkan dan dipandang negatif dalam masyarakat. Harus disadari bahwa pada dasarnya konflik begitu melekat dalam kehidupan manusia, karena hal itu sangat sulit bahkan hampir tidak bisa dihindari. Namun perlu diketahui bahwa di balik suatu konflik itu terdapat manfaat dan hikmah tertentu yang bisa dijadikan pelajaran. Berikut beberapa manfaat dari suatu konflik:
a. Aspek-aspek kehidupan di masyarakat yang belum jelas atau masih belum selesai ditelaah dapat diperjelas dengan adanya konflik.
b. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
c. Dalam konflik antar kelompok, sebenarnya konflik berfungsi efektif dalam meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang berselisih dengan kelompok lain.
d. Adanya konflik membuat setiap individu atau kelompok yang terlibat harus mengandalkan diri sendiri untuk memenangkan konflik tersebut atas individu atau kelompok lain. Karena itu, konflik juga merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
e. Ketika ada perubahan-perubahan sosial di masyarakat, konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama maupun menciptakan norma-norma baru agar tercipta harmoni dan keteraturan dalam masyarakat tersebut.
f. Konflik juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat yang terlibat.
g. Ketika pihak-pihak yang terlibat sama-sama kuat, konflik pun dapat memunculkan sebuah kompromi baru agar setiap pihak mendapat apa yang diinginkan dengan konsekuensi yang disepakati bersama.[2]
2. Manajemen Konflik yang Konstruktif
Manajemen konflik adalah upaya mengelola konflik yang terjadi dalam suatu kelompok atau organisasi dengan menyusun strategi yang tepat sehingga mendapatkan resolusi yang diinginkan. Pengelolaan konflik ini harus dilakukan secara konstruktif dengan cara menggiring para pihak yang berkonflik melalui proses yang kooperatif menuju ruang yang dinamis untuk dapat mengelola perbedaan secara konstruktif sehingga dapat mencegah atau membatasi berbagai aspek negatif dan dapat meningkatkan aspek positif dari konflik tersebut.