Mohon tunggu...
M Zulfa Nashrullah Dinata
M Zulfa Nashrullah Dinata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

-

Selanjutnya

Tutup

Book

Siap-siap Dibuat Penasaran sama Novel Flash Fiction yang Satu Ini! | Review Novel

18 Oktober 2023   00:00 Diperbarui: 18 Oktober 2023   01:32 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu mau jadi bohlam, lampu yang menerangi ruangan kecil dan menghangatkan seisi ruang. Itu sudah lebih dari cukup."

"Tapi nenekmu belum tahu tentang keputusan ini, sepertinya tidak akan pernah tahu. Karena waktu bercerita kami semakin sedikit dan cara pendang kami pun mulai makin berlawanan. Ibu takut berdebat terlalu panjang, takut sekali menyakiti hatinya."

"Sejak malam itu, Ibu bertekad akan mengirim surat untuk masa depan."

Lalu pada bagian akhirnya cerita awal tersebut terdapat pesan, yaitu "Ibu takut lupa rasanya muda. Ibu tulis pesan ini untuk kita..."

            Barulah setelah itu masuk ke dalam bagian surat-surat yang berisi tulisan pesan-pesan motivasi, nasihat, serta ilustrasi gambar yang mendukung. Pada tahun 2016, menjadi awal Awan membuat surat pertama, yang di dalamnya berisi tentang "PAGI".

"Pagi sering terlalu cepat bertamu, rasanya kita pun belum siap bertemu. Tapi... banyak hal baik yang harus dijemput pagi ini."

"Jalan yang jauh, jangan lupa pulang."

"Jadi manfaat untuk sekitar. Kalau belum mampu, jangan jadi beban."

            Singkat cerita sampailah pada surat terakhir di tahun 2047 yang berisi,

"Teringat jelas hari pertama sejak surat ini dikirim. Ketakutan akan lupa dan mengecewakan mereka di masa depan, terekam dan tercatat lewat kumpulan surat."

"Beberapa hari yang lalu putriku bertambah usia. Kali ke 27 kita mengulang ucapan dan doa, wlaupun gak selalu ada kue coklat, tapi kita gak pernah lewatkan peluk hangat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun