"Huh! gue disuruh belajar lagi," pikir Banyu dalam kepalanya. (#4 Mau cepat pintar dan kaya, tapi malas belajar!)
Banyu lantas kembali belajar tentang fundamental analysis dan technical analysis di konten Tiktok milik @bukantimothy (a.k.a Han Ji-Pyeong KW) dan juga akun youtube Felicia Putri Tjisaka, yang di mana keduanya adalah pegiat saham. Dia tonton hampir semua kontennya dari awal.
Namun, tidak lama Banyu belajar, dia sudah merasa bosan. Menurutnya mempelajari tentang fundamental analysis dan technical analysis begitu menyulitkan!
Lantas Banyu kembali menggunakan analisa kunonya, hanya dengan menerka-nerka besok saham akan naik atau turun. Beruntungnya, saham yang dia miliki memang sedang uptrend saat itu. (#5 Investasi itu ada ilmunya, bukan asal menerka-nerka!)
"Ih, kalo kayak gini mah gue bisa cepet kaya nih cuma tidur-tiduran aja di kasur. Tambah lagi ah lot-nya," ujar Banyu sembari tersenyum-senyum sendiri. (#6 Menganggap saham dapat membuatnya cepat kaya)
Namun, pada tanggal 29 Januari 2021 lalu, Banyu mengalami puncak ketakutannya sebagai seorang investor saham. Saat itu IHSG anjlok hingga menyentuh Rp. 5.862,- dan saham ANTM terjun ke angka Rp. 2.200,- (Banyu beli di harga Rp. 3.180,-). Dia rugi beberapa ratus ribu. Dia mulai merasa kapok untuk bermain saham (#7 Ketika sedang downtrend, panik, cepat-cepat cutloss!)
Banyu pun kembali mengirim sebuah pesan kepada temannya.
"Eh, gimana nih, gue kok rugi?" dia bertanya.
"Kan gue udah bilang, analisa dulu perusahaannya, baru dibeli, jangan pernah ngikutin tren! Tapi, kalau lagi koreksi kayak gini mah, mending diserok, anggap saja diskon, tapi tetep harus dipelajarin dulu ya apa yang mau dibeli!" ujar teman Banyu.
Duh, Banyu tidak lagi bisa serok (membeli saham di harga rendah -- red). Dia sudah terlanjur menghabiskan semua uangnya untuk membeli saham waktu itu, sehingga tidak ada lagi cash. (#8 Menghabiskan seluruh cash untuk dibelikan saham, termasuk dana darurat!)
Dengan semua kejadian ini, Banyu justru banyak belajar, jikalau dalam hidup tidak ada yang instan. Jangan pernah andalkan kaya hanya dari saham (apalagi kalau kalian hanya sebagai investor ritel). Anggap saja saham sebagai tabungan atau passive income.