Di jalan, kita sering melihat pelanggaran lalu lintas, walaupun barangkali orang yang melanggar tersebut menggerutu dan menuntut penegakan hukum yang adil.Â
Beberapa waktu yang lalu, kita juga melihat banyaknya pembelaan dan pembenaran terhadap kasus joki kuliah, meskipun mungkin orang yang membela joki ini juga adalah orang yang sama lantangnya mengkritik korupsi.
Akibat dari kemunafikan, menyebabkan tumbuh suburnya sifat ABS (Asal Bapak Senang).Â
"Yang berkuasa senang di-ABS-kan oleh yang diperintahnya dan yang diperinntah senang meng-ABS-kan atasannya." -Kutipan halaman 25
2. Enggan Bertanggungjawab
"Bukan saya, adalah kalimat yang cukup populer pula di mulut manusia Indonesia." - Kutipan Halaman 26
Contoh sikap ini sangat mudah dicari. Tidak hanya pada level pejabat, di dunia kerja, atau dalam lingkup pertemanan pun seringkali kita menemukan sikap tersebut.
Dalam tahun ini saja, kita bisa dengan fasih menyebutkan berbagai kasus atau peristiwa yang merugikan masyarakat banyak, tanpa ada pejabat yang maju ke depan publik, mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab untuk mundur.
Sebaliknya, untuk urusan yang sukses dan menghasilkan prestasi. Meskipun sebetulnya pejabat tersebut tidak punya andil, tanpa malu-malu, ia akan tampil paling depan untuk berfoto dan menerima penghargaan.
3. Feodal
"Raja ganti nama jadi presiden, menteri, jenderal, sekretaris jenderal, direktur jenderal, rektor, gubernur, presiden direktur, dan sebagainya. Meskipun bentuk-bentuknya sudah berubah, akan tetapi pada hakekatnya hubungan-hubungan dan sikap-sikap feodal ini masih hidup dalam diri manusia Indonesia." - Kutipan Halaman 30