1.2 Particular
Auditor harus mendalami keunikan masing-masing entitas. Dalam audit perusahaan multinasional, misalnya, auditor harus memahami peraturan pajak di negara-negara yang berbeda.
Praktik:
- Melakukan analisis peraturan pajak negara tempat perusahaan beroperasi.
- Mengidentifikasi perbedaan dalam perlakuan hukum perpajakan yang mungkin mempengaruhi laporan keuangan.
1.3 Singular
Pada fase ini, auditor fokus kepada temuan khusus dari setiap kasus audit. Jika terjadi kecurangan, auditor perlu melakukan evaluasi mendalam untuk memahami implikasi dari temuan tersebut.
Praktik:
- Mengumpulkan bukti spesifik mengenai kecurangan yang ditemukan.
- Menganalisis konsekuensi kecurangan dalam konteks kewajiban perpajakan yang mungkin muncul.
2. Kategori Quality
Penerapan kategori quality mengharuskan auditor untuk mengevaluasi kualitas informasi yang diperoleh, membagi informasi menjadi tiga sub-kategori: Affirmative, Negative, dan Infinite.
2.1 Affirmative
Auditor harus mengonfirmasi keabsahan dokumen dan bukti yang dihadirkan.
Praktik:
- Menyusun checklist untuk memverifikasi kevalidan setiap dokumen yang disajikan.
- Melakukan verifikasi silang dengan sumber yang berbeda.