Mohon tunggu...
Muhammad Hanif Aufa Taher
Muhammad Hanif Aufa Taher Mohon Tunggu... Mahasiswa - Finance Officer - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110033 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TB1_Pemeriksaan Pajak_Dialektika Hermeneutis Hanacaraka untuk Prosedur Audit Pajak

20 Oktober 2024   15:16 Diperbarui: 20 Oktober 2024   23:26 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul TB1_Dialektika Hermeneutis Hanacaraka untuk Prosedur Audit Pajak (Page 10 of 23)_Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Kenapa diperlukan Dialektika Hermeneutis Hanacaraka untuk Prosedur Audit Pajak ?

Dialektika Hermeneutis Hanacaraka diperlukan dalam prosedur audit pajak karena pendekatan ini menawarkan kerangka kerja yang lebih holistik dan kontekstual untuk memahami dan menganalisis informasi pajak serta membawa berbagai manfaat yang signifikan dalam memahami dan menilai kewajiban pajak dengan cara yang lebih komprehensif. Berikut beberapa alasannya :

1. Pemahaman Kontekstual 

Dengan menggunakan konsep Dialektika Hermeneutis Hanacaraka ini memungkinkan auditor untuk memahami konteks budaya, sosial, dan ekonomi di mana wajib pajak beroperasi. Dalam hal ini, membantu dalam menilai situasi secara holistik dan menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi jika data dilihat secara terpisah dari konteksnya.

2. Interaksi dan Komunikasi

Dengan pendekatan konsep Dialektika Hermeneutis Hanacaraka ini, dapat mendorong dialog antara auditor dan wajib pajak melalui komunikasi yang terbuka. Dalam hal ini, auditor dapat memperoleh informasi yang lebih kaya dan relevan, serta menangkap nuansa yang tidak dapat terlihat dari dokumen saja. Ini meningkatkan kualitas dan akurasi audit.

3. Mendorong Keterlibatan Aktif

Dalam prosedur audit dengan konsep Dialektika Hermeneutis Hanacaraka, melibatkan pihak terkait secara aktif tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga membangun kepercayaan. Keterlibatan ini membantu membangun hubungan yang positif antara auditor dan wajib pajak.

4. Analisis Kritis terhadap data 

Dengan menggunakan pendekatan konsep Dialektika Hermeneutis Hanacaraka, auditor dilatih untuk menganalisis dan menafsirkan data dengan kritis. Ini membantu dalam mengidentifikasi pola atau anomali yang mungkin menandakan ketidakpatuhan atau kesalahan yang perlu ditindaklanjuti.

5. Fleksibelitas dalam Interpretasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun