Mohon tunggu...
Muhammad Habib Saifullah
Muhammad Habib Saifullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebatas Tulisan Tak Bermakna

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta dan Rasionalitas

1 Juli 2021   09:30 Diperbarui: 1 Juli 2021   09:33 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Para jamaah sholat itu bertanya kepada majnun, mengapa kau kalan di depan kami yang sedang sholat padahal kau melihatnya? Ungkap salah satu jamaah sholat tersebut. majnun pun menjawab aku tidak melihat kalian, karena aku hanya melihat layla dalam diriku. 

Kemudian majnun pun berkata kembali bagaimana mungkin kalian yang sedang sholat dapat melihatku melewati kalian padahal kalian sedang berhadapan dengan allah. Ucapan majnun ini pun sontak membuat para jamaah sholat itu pun kaget.

Dari cerita majnun kita dapat mengambil hikmah yang terkandung didalamnya. Hikmah akan halnya cinta terhadap sesuatu, bukan hanya cinta buta tetapi cinta yang sangat mendalam dari seorang pecinta kepada yang di cintai. 

Majnun dengan segala kegilaannya menjadi sebuah contoh akan sebuah arti cinta. Bukan hanya sebuah cinta yang berisi akan hawa nafsu tetapi sebuah cinta akan ketenangan hidup dan kebahagiaan. Cinta yang dapat membuat seseorang lupa akan hal hal rasionalitas.

Cinta adalah kegilaan seorang pecinta kepada yang di cintai dan tidak terbatas pada hal-hal rasionalitas ini adalah tingkat tertinggi dari kecintaan. Bahkan ada sebuah perkataan "jika kalian tidak ada kegilaan pada hal yang kalian cintai kalian belum sampai pada cinta itu sendiri".

Cinta tidak  hanya terbatas dengan hubungan antara makhluk dengan makhluk lainnya. Bukan hanya terbatas pada rasa kasih sayang antara makhluk dan sesuatu yang dapat ia lihat dengan indranya, akan tetapi cinta terbaik adalah cinta kepada sesuatu yang  tidak dapat dilihat oleh indra manusia tetapi dapat dirasakan oleh hati dan jiwa manusia, yaitu Tuhan. Kerinduan akan tuhan membuat sesorang seolah-olah menjadi majnun yang sangat merindukan layla sampai ia lupa akan dirinya sendiri.

Kecintaan pada sang pencipta merupakan hal yang sangat istimewa bagi setiap makhluk. Karena cinta ini tidak didasarkan pada hal-hal yang saling menguntungkan, bukan cinta yang terbatas pada logika-logika akal manusia tetapi cinta kepada pencipta  adalah cinta yang jauh dari itu. Cinta kepada sang pencipta merupakan cinta yang tidak berdasarkan hal-hal akal dan logika tetapi murni cinta atas dasar  sebenar-benarnya cinta.

Ada satu kisah lain tentang cinta yang memiliki banyak hikmah didalamnya. Pada suatu saat di pulau jawa ada seorang habaib yang sangat menyukai bacaan-bacaan maulid nabi Muhammad SAW bahkan sampai-sampai setiap maulid dibacakan beliau selalu menangis karena kerinduannya pada baginda nabi Muahammad SAW. 

Secara logika bagaimana mungkin seseorang dapat bergitu cintanya kepada seseorang yang bahkan belum pernah ia temui di dunia namun ia telah jatuh cinta yang sangat dalam kepada sesuatu tersebut ini merupaka tingakatan cinta yang tinggi. 

Jika sesorang mencintai sesuatu hal yang pernah ia temui atau ia lihat itu adalah hal yang wajar tetapi bagaimana mungkin seseorang dapat mencintai sesuatu yang tidak pernah ia temui bahkan belum pernah ia lihat sebelumnya.

Selain banyak hal diatas ada satu hal lagi yang berkaitan dengan cinta yaitu, pengorbanan. Ada suatu sejarah yang menyimpan hikmah tentang pengorbanan yaitu sejarah tragedi karbala atau asyura. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun