Maka dari itu ia berjanji sampai kapanpun akan senantiasa menemaninya sampai kehubungan yang lebih sehat bagi ia setiap perubahan membutukan proses selama berniatan baik pasti menghasilkan hal yang baik pula.
Menurutnya pasangannya itu bagaikan bunga mawar yang berduri, ia cantiik seperti bunga mawarr namun berduri ia berduri, menyakitkan karena ia hanya melindungkan dirinya dari semua yang berniatan jahat hanya orang yang sabar, pengertiin seperti dirinya yang dapat dekat dengannya sebab kalau tidak paham durinya untuk apa pasti melihat pasangannya itu jahat.
Jadi seperti itulah pembahasan kita mengenai kecerdadan kognitif seseorang yang terjebak dalam hubungan toxic relationship dari berbagai sudut pandang mulai dari sudut pandang pelaku maupun korban.
Pesan saya untuk si pelaku, orang yang tulus tak akan pernah datang dua kali dalam hidup kita maka jangan pernah menyia-nyiakan orang yang tulus.Â
Untuk korban percayalah bahwa orang yang tulus dan dapat menghargai itu pasti akan datang dan pasti tak akan berniatan dengan sengaja menghancurkanmu.