Mohon tunggu...
Emhafis
Emhafis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Marhaenis Kediri

Ngelamun dan eksekusi!!

Selanjutnya

Tutup

Roman

Anonim

23 September 2024   18:52 Diperbarui: 23 September 2024   19:19 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Introvert, begitu menyebalkan!! 

Rasa yang begitu lamban untuk divisualisasikan, lambat dan pengecut!! 

Sekian kalinya... 

Ditengah tengah lautan dalam bahterku

Nahkoda ini tertusuk kembali.. 

Semburat elok lentikmu

Menyasar dalam gubuk rapuh ini.. 

Hujan yang sore ini mengguyur

Mengingatkan dari pada senyum kecil bibirmu.. 

Sejuk dan aamann... 

Di bawah pohon rindang yang ditemani oleh kopsus dan sebungkus asap.. 

Semua yang kucuri dari pandangmu

Didalam gedung umum itu

Tertimbun dan memanifestasi menjadi rasa.. 

Apakah rasa harus diungkap??.. 

Yunnn... 

Apakah akan kau rawat rasa ini??.. 

Atau apakah kau biarkan lapar rasa itu?? 

Atau malah kau berikan sedikit rasa iba terhadap rasa ini??.. 

Seperti lima ratus perak yang diberikan kepada nyanyian pengemis..

Tidak tidak

Aku tidak bermaksud mendebatmu yunn.. 

Apa kabar suara lengkingmu itu yunn.. 

Lama sudah tak ku dengar.. 

Walaupun hanya dalam hitungan detik dalam ponsel anonimku

Tetapi itu seperti obat pusing bagiku.. 

Ketika kau sudahi korespondensi itu.. 

Dengan jari jari yang mungkin tak mempunyai rasa.. 

Sungguh.. 

Sungguh.. Yunn... 

Pagi pagi itu hambar sama sekali. 

Tatapan kosong memandang jauh, dan tenggelam dalam khayal utopisku

Menghantui dalam kesendirian.. 

Membayangi dalam jam perkuliahan.. 

Maaf aku telah bertindak kriminal

Sudah nekat dan berencana membegal kesendirianmu.. 

Mungkinn... 

Semoga kau tidak membawaku kemeja hijau yaa.. 

Heheh.. Maaf.. 

Gubuk yang telah kebangun ini

Mungkin tidak cocok untukmu yunn.. 

Untuk kau yang pasti dipuja-puja mereka

Mereka para elit cinta

Apalah aku, seorang marhaen yang selalu meminta dibelas cintaii.. 

Yunn.. 

Semoga kau sehat selalu dan ceria

Bibir kecilmu jangan sampai murung

Rajin rajin nyetory yaa.. Heheh.. 

Semoga hidupmu penuh suka cita. 

Kalaupun ternyata kau sudah punya sandaran.. 

Maafkan atas ketidak tahuan inii. 

Dan kalaupun itu benar.. 

Semoga Tuhan lekas menihilkan rasa ini.. 

~dari boeng

       Untuk yunn... 

23 September

Dibawah sayupnya pohon

Pasca derasnya air, sore itu.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun