Aku tidak bermaksud mendebatmu yunn..Â
Apa kabar suara lengkingmu itu yunn..Â
Lama sudah tak ku dengar..Â
Walaupun hanya dalam hitungan detik dalam ponsel anonimku
Tetapi itu seperti obat pusing bagiku..Â
Ketika kau sudahi korespondensi itu..Â
Dengan jari jari yang mungkin tak mempunyai rasa..Â
Sungguh..Â
Sungguh.. Yunn...Â
Pagi pagi itu hambar sama sekali.Â
Tatapan kosong memandang jauh, dan tenggelam dalam khayal utopisku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!